Wakil Wali Kota Metro secara resmi membuka acara Pembinaan Keamanan Pangan, Kemasan dan Labeling Produk Bagi Pelaku Usaha Agroceria Kota Metro. Acara yang digelar di Aula DKP3 (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikananan)Kota Metro tersebut, juga diiringi dengan penyerahan apron secara simbolis kepada para pelaku usaha.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman menekankan pentingnya keamanan pangan dan penerapan standar kemasan serta labeling yang tepat pada produk-produk Agroceria, sehingga melalui kegiatan ini di harapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan daya saing para pelaku usaha di Metro.
“Pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pelaku usaha Agroceria akan pentingnya keamanan pangan dan standar kemasan serta labeling yang tepat,” ujar Wakil Wali Kota Metro saat memberikan sambutan, Kamis (19/08/2024).
Qomaru Zaman juga mengungkapkan bahwa penyerahan Apron secara simbolis dilakukan sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada para pelaku usaha Agroceria.
“Apron tersebut diharapkan dapat membantu para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya dengan lebih higienis dan profesional, “tuturnya.
Sebagai Wakil Wali Kota Metro, Qomaru meminta kepada DKP3 Metro untuk dapat bergerak cepat membaca tentang potensi yang ada di Kota Metro.
“Ini kawan-kawan pelaku usaha UMKM ini, harus di bina terus, termasuk memastikatn keamanan terhadap produk-produk yang di jual di masyarakat, sehingga dapat mengangkat potensi ekonomi kerakyatan sesuai dengan misi Kota Metro meningkatkan masyarakat produktif berdaya saing dalam bidang ekonomi kreatif dan wisata keluarga,” terangnya.
Harapan terbesar dari kegiatan ini, adalah Kota Metro yang telah mencanangkan Metro Bangga Beli (MBB) dapat meningkatkan perekonomian Kota Metro dengan membeli dan menggunakan produk hasil dari Kota Metro.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Metro, Hery Wiratno, mengungkapkan bahwa hampir 98 persen makan dan masuk ke dalam tubuh kita, yang tidak diolah dan dikemas dengan baik dapat memiliki efek merugikan baik bagi kesehatan manusia maupun bagi daya tahan produk tersebut.
“Walaupun di Kota Metro, sakit itu sudah dijamin BPJS. Tetapi, memang ada 3 cemaran berbahaya yang suka ada pada makanan yaitu, biologis, kimia, dan fisik. Untuk menghindari cemaran tersebut, maka diharapkan melalui kegiatan ini bapak-ibu dapat meningkatkan keterampilan dalam pengemasan produk yang akan diperjualbelikan,” ajak Hery.
Selanjutnya, Herry juga mengatakan, paguyuban Agroceria saat ini sudah ada sekitar 70 pelaku usaha yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang akan mengikuti pembinaan keamanan pangan, kemasan dan labeling produk. “Selain menjadi Kota Pendidikan, diberharap pemerintah dapat menjadikan Kota Metro menjadi gerbang perdagangan di wilayah Sumatera,” harapnya. (Yl/Sr)