Dinas Pendidikan Kota Metro melakukan presentasi tentang Rencana Pembelajaran Tatap Muka tahun 2021 yang dilaksanakan di Guest House Rumah Dinas Walikota Metro, Sabtu (14/08/2021). Kegiatan ini juga dilakukan secara virtual yang diikuti oleh Camat, Lurah, dan Kepala Sekolah se-Kota Metro.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Puspita Dewi memaparkan untuk prosesnya nanti akan dilaksanakan dengan pembatasan jumlah  peserta pada tingkat SD dan disertai dengan surat persetujuan orang tua dan harus ada Satgas Covid-19 di sekolah, serta untuk mekanisme pelaksanaan kegiatan PTM pada PAUD meliputi TK dijadwalkan 3 kali pertemuan dalam 1 minggu, kemudian Kelompok Bermain dijadwalkan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu dan pelaksanaan kegiatan bermain dan belajar di PAUD dapat dilaksanakan di luar maupun di dalam ruangan. Untuk jumlah kuota kelas dan waktu pada TK dan Kelompok Bermain maksimal 5 anak per kelas, dan untuk SMA, SMK/MA sudah menjadi tanggung jawab dari Dinas Pendidikan Provinsi.

Sementara itu, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman memaparkan untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka harus dilakukan dan tidak usah terburu-buru karena pengawasan kegiatan belajar mengajar harus bertanggung jawab sampai ke tingkat orang tuanya, serta apakah seluruh guru sudah melakukan vaksinasi.

Selanjutnya dalam hal ini, Qomaru mengatakan, jika ada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Lampung sudah melakukan tatap muka kemungkinan Kota Metro bisa melakukan hal yang sama dan tetap dilakukan pengawasan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

Kapolres Metro AKBP Yuni Iswandari Yuyun mengatakan terkait dengan KBM bahwasannya kita jangan terburu-buru, prediksi kedepannya nanti jika dilaksanakan kita harus mengantisipasi sekolah yang tidak patuh menjalankan sesuai prokes, kemudian harus ada pengawasan sekolah dan sosialisasi kepada masyarakat. Kapolres meminta kepada Dinas Pendidikan untuk bekerja sama dengan Dinas Kominfo dan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi KBM tersebut.

Dalam hal ini, Walikota Metro Wahdi mengatakan bahwa untuk kegiatan ini sesuai dengan SKB 4 Menteri, dan kita lakukan simulasi terlebih dahulu dan tetap berkomunikasi dengan orang tua murid.

“Simulasi ini harus dibuat sebaik mungkin dan kalau bisa kita memilih satu ruang terbuka untuk proses KBM ini dan guru-guru tentu harus sudah melakukan vaksinasi sebanyak 2 kali dan sehat, kemudian untuk sarana dan prasarananya harus dicukupi,” katanya. (Tm/ian)