Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman, menghadiri acara Pengajian Amaliah Ramadan 1445H/2024M yang diadakan di Masjid Agung Taqwa Kota Metro, Kamis (21/03/2024).
Dalam kesempatan ini, Qomaru Zaman menekankan bahwa bersama Wali Kota Metro dirinya berkomitmen untuk melayani masyarakat, dengan sebaik-baiknya dan menggunakan wewenang mereka untuk kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi.
“Kehadiran ibu-ibu bersama pemerintah, insya Allah Metro akan semakin menjadi kota yang bermartabat dan terhormat. Karena kami berdua, bukan mencari kekayaan, tetapi pengabdian dan ketulusan doa-doa orang islam, terutama yang ada di Kota Metro untuk menjadi saksi kami diakhirat, “ujarnya.
Menurutnya, energi masyarakat yang begitu kuat untuk mengawal Kota Metro terus melejit dengan banyaknya prestasi-prestasi yang diraih.
“Mari kita bekerja dengan tulus dan niatkan sebagai ibadah. Pada hakekatnya, semua yang kita lakukan diarahkan untuk beribadah kepada Allah SWT, niscaya tindakan kita akan di berikan pahala yang berlimpah,” kata Qomaru
Selanjutnya, Qomaru juga meminta maaf apabila dimasa akhir kepemimpinannya bersama Wali Kota Metro pada 24 November 2024 masih masih adanya kekurangan-keruangan.
“Kalau ada yang kurang kami mohon maaf. Saya dan Wali Kota Metro merasa bangga menjadi anak Metro, Insya Allah kami berdua adalah orang-orang yang sudah selesai dengan tidak mencari kekayaan, ” tuturnya.
Tak hanya itu, Qomaru mengajak jamaah yang hadir untuk menyambut dan memaknai puasa ramadan sebagai bulan untuk meningkatkan iman dan takwa, menuju pribadi ASN dan Masyarakat yang berakhlak menuju Kemenangan Ramadan.
Sementara itu, Ustadz Syahid Abdullah, dalam ceramahnya yang bertema “Al-Qur’an dan Ramadan” mengatakan bahwa pada bulan Lailatul Qadar Tuhan menurunkan Surat Al-qadr yang mengandung arti kemuliaan.
Dirinya juga menyebut, kemuliaan dalam surat Al-Qadr merujuk pada malam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan, dimana ibadah yang kita lakukan pada malam lailatul Qadar nilainya sama dengan ibadah yang kita lakukan selama seribu bulan.
“Dalam seribu bulan ada 83 tahun, artinya ibu-ibu, satu orang saja beribadah di malam lailatul qadar mengalahkan orang yang beribadah selama 83 tahun. Kalau ada yang membaca satu ayat Al-Qur’an di malam Lailatul Qadar itu pahalanya mengalahkan orang yang membaca Al-Qur’an selama 83 tahun, “ungkapnya. (Yl)
