Antusiasme publik akan kehadiran Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro terus bertumbuh. Meski belum dibuka secara resmi berbagai partisipasi warga mulai tumbuh.
Setelah sebelumnya Adit yang menyerahkan koleksi kamera Yashica tahun 1957 kini giliran Lexsi Mufahir, yang menyerahkan meja marmer berusia lebih dari 100 tahun.
Secara langsung, Lexsi bersama putranya datang dan membawa meja peninggalan keluarganya yakni Poerba Ratoe kepala district ke RIS Metro.
“Meja ini adalah meja yang pernah digunakan kakek kami yang pernah bertugas sebagai Kepala Negeri Sukadana Syarbini Abdoel Jabbar,” ungkap Lexsi.
Meja koleksi keluarga tersebut diterima langsung oleh Wakil Walikota Metro Qomaru yang kebetulan tengah berkunjung ke RIS.
“Semoga partisipasi Warga Metro kedepan semakin luas dalam pelestarian sejarah dan budaya,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota juga berdiskusi dengan para pegiat sejarah dan TACB Metro. Qomaru berharap kedepan RIS akan menjadi tempat pembelajaran sejarah.
Ia juga mendukung misi penelusuran arsip sejarah Metro ke Belanda yang digagas oleh para pegiat sejarah dan cagar budaya.
“Mari bersama-sama kita tata dan kelola RIS ini agar nyaman dan bermanfaat,” pungkasnya. (Ys)