Malahayati Daulat Walikota Metro Transfer Ilmu ke Mahasiswa Kedokteran
Walikota Metro Wahdi didampingi Dirut RSUD Jendral Ahmad Yani melakukan audiensi dengan Universitas Malahayati berlangsung di Guest House Rumah Dinas Walikota setempat, Jumat 14/10/2022.
.
Dalam audiensi tersebut, Wahdi memaparkan beberapa hal, salah satunya program unggulan transformasi SDM Kesehatan Indonesia.
.
“Untuk peningkatan jumlah tenaga kesehatan telah ditambahkan prodi spesialis 9 penyakit prioritas (jantung,anestesi,bedah) dan termasuk untuk Fakultas Kedokteran di universitas swasta serta pemerataan tenaga kesehatan kesehataseperti penempatan nakes penerima 10.000 lebih beasiswa hingga tahun 2024,” paparnya.
Beliau juga melanjutkan untuk desain program mahasiswa ataupun dosen untuk target jangka pendeknya meliputi peningkatan kuota mahasiswa dokter dan dokter spesialis, untuk dokter umum peningkatan kuota minimal 20 persen untuk FK yang terakreditasi A dan 10 persen untuk FK yang terakreditasi B.
.
Rektor Universitas Malahayati Dr.dr.Fahri berharap kepada Walikota Metro agar dapat mentransformasikan ilmunya kepada para mahasiswa kedokteran sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
.
“Saya menginginkan walikota bisa mentransformasikan ilmunya supaya pada saat mahasiswa melakukan KOAS tinggal melakukan sebuah peingkatan praktik,dan salah satu kendala kami dari kampus swasta yaitu SDM,” katanya.
.
Menurutnya, dari sisi usia Malahayati cukup dewasa, karena dengan kondisi nya baru sekarang difasilitasi oleh pemerintah, yang sebagai institusi pendidikan mendukung untuk peningkatan mutu pendidikan dan mentargetkan predikat unggul untuk tahun 2024.
Kepala Bappeda Anang Risgiyanto menyambut baik langkah Universitas Malahayati.
.
“Prinsipnya pertemuan ini sengaja didesain untuk menyamakan sudut pandang terkait rumah sakit pendidikan agar menjadi lebih produktif dan lebih baik,RSUD Ahmad Yani menjadi pendidikan utana akan ada fungsi pelayanan dan telah menjadi RS regional 2 di Provinsi Lampung yang berkontribusi untuk para nakes,” katanya.
.
dr.Fitri selaku Direktur RSUD Jendral Ahmad Yani melaporkan beberapa hal yaitu mahasiswa di RSUD Ahmad Yani sebanyak 220 orang yang dibagi 5 gelombang,kendala sekarang adalah kapasitas untuk 175 mahasiswa karena terbentur SDM.
.
“Kami telah melakukan perseptor dan berdiskusi dengan dr Ibnu dan kita sudah mensiasati kedepannya sehingga berjalan saat ini nanti sebuah integrasi rotasi masalah kapasitas ini bisa diatasi,dan solusi selanjutnya menambah perseptor,selain menunjang pelayanan di bidang mata dan forensik dan sedang berjalan dan di bantu 1 dokter mata dan 1 forensik,” katanya. (tm/gt/rdn)
