0 Comments

Peringati Hari Pangan Sedunia, DKP3 Kota Metro Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Stop Boros Pangan

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro menggelar serangkaian kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat. Kepala DKP3 Kota Metro, Hery Wiratno, S.P., menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya menyusun empat kegiatan utama dalam peringatan HPS, yaitu B2SA Goes to School, Pasar Tani Metro Bahagia Spesial HPS, Gerakan Selamatkan Pangan Metro Peduli Pangan, serta Puncak HPS yang akan dikolaborasikan dengan Jambore PKK Kota Metro. Hery menjelaskan bahwa kegiatan B2SA Goes to School dilaksanakan di lima sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA di lima kecamatan tersebut dengan mengusung tema Keamanan Pangan bagi Konsumen/Penerima MBG. Hal ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang serta kebiasaan tidak boros pangan sejak usia dini. “Melalui kegiatan ini, kami mensosialisasikan konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), keamanan pangan, serta gerakan Stop Boros Pangan. Alhamdulilah antusiasme sekolah dan para siswa sangat luar biasa, mereka aktif berdiskusi dan menunjukkan minat tinggi terhadap pentingnya pola makan sehat,” ujar Hery. Tak hanya itu, DKP3 juga mengelar Pasar Tani Metro Bahagia Spesial HPS yang akan digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025, di Lapangan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan. “Pasar Tani Metro Bahagia yang akan diadakan besok merupakan kegiatan rutin yang dikemas spesial dalam momentum HPS dengan mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi pangan lokal, ” ujarnya, Kamis (16/10/2025). Dalam pelaksanaanny, Pasar Tani Metro Bahagia DKP3 melakukan kolaborasi bersama Teras Pangan Lokal, dan Tim Penggerak PKK Kota Metro untuk mengenalkan masyarakat berbagai produk pangan lokal yang berkualitas dan memiliki nilai gizi tinggi, sekaligus bagian dari bentuk dukungan kepada para petani dan pelaku UMKM pangan di Kota Metro. Selain itu, terdapat juga Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) merupakan gerakan nyata kepedulian terhadap masyarakat sekaligus mengampanyekan gerakan penyelamatan pangan yang dilaksanakan dengan membagikan buah potong gratis hasil kerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) Metro. “Pada kegiatan GSP, DKP3 juga melakukan pembagian xbanner bertema Stop Boros Pangan ke 20 pelaku usaha hotel, restoran, dan kafe (Horeka) di Kota Metro. Upaya ini menjadi bagian dari edukasi publik agar sektor usaha turut berperan dalam mengurangi pemborosan makanan, ” tuturnya. Puncak acara HPS tahun ini juga akan dikolaborasikan dengan kegiatan Jambore PKK dengan berbagai lomba menarik akan diselenggarakan, seperti lomba senam, lomba cipta menu B2SA berbasis ikan, serta lomba penyuluhan ketahanan pangan oleh kader PKK dari seluruh kecamatan di Kota Metro. “Kegiatan yang akan kita gelar pada 29 Oktober 2025 di Gedung Sesat Agung Kota Metro ini. Selain lomba, kegiatan Jambore PKK juga akan diramaikan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM), Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Gertapaga), serta sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Stop Boros Pangan,”terangnya. Harapannya, ketiga kegiatan yang bertujuan membangun awareness atau kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan pangan bersama, meningkatkan pola konsumsi pangan bergizi seimbang, dan mengajak masyarakat untuk menyelamatkan pangan dengan mengurangi food loss and food waste. Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Kota Metro, Pipi Puspita, menambahkan bahwa keamanan pangan menjadi isu utama dalam pembangunan pangan nasional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012. Ia menjelaskan bahwa pangan B2SA adalah aneka ragam bahan pangan yang bila dikonsumsi secara seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi tanpa terkontaminasi bahan berbahaya. Konsumsi makanan beragam sangat penting agar tubuh memperoleh zat gizi makro dan mikro yang lengkap. “Dalam kunjungan kami ke sekolah hari ini juga menjelaskan terkait rantai distribusi pangan, mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian yang harus betul-betul dijaga titik kritis keamanan pangannya, ” jelasnya. Pipi juga menekankan bahwa hal ini perlu dilakukan, pengingat penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) menjadi langkah penting dalam menjamin keamanan produk dengan memperhatikan beberapa faktor seperti jenis pangan, kadar air, kandungan protein hewani, suhu penyimpanan, tingkat keasaman, serta lama waktu tunggu sebelum dikonsumsi. “Untuk mencegah terjadinya keracunan massal, DKP3 Kota Metro akan terus melakukan audit, monitoring rutin, pelatihan higiene personal, serta pengujian sampel pangan sebelum didistribusikan kepada masyarakat atau penerima manfaat makanan bergizi (MBG), “kata Pipi. Pada Peringatan Hari Pangan Sedunia, dirinya menerangkan bahwa penerima MBG juga diwajibkan menerapkan prinsip kebersihan pribadi dan memeriksa keamanan pangan sebelum dikonsumsi, termasuk memastikan tidak ada perubahan bau, warna, bentuk, atau munculnya jamur pada makanan. “Keberhasilan program MBG dan keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif produsen dan konsumen,” tambahnya. Selain aspek keamanan, Pipi juga menekankan pentingnya aksi Stop Boros Pangan sebagai gerakan moral dan sosial yang dapat mengurangi peningkatan limbah dan pemborosan sumber daya. Berdasarkan data nasional, timbulan susut dan sisa pangan di Indonesia tercatat mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun, yang berarti terdapat kehilangan zat gizi dalam jumlah besar yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. “Untuk itu, kami DKP3 mendorong hierarki penyelamatan pangan melalui berbagai cara, mulai dari mencegah food loss dan food waste, mendonasikan pangan berlebih, hingga memanfaatkannya untuk pakan ternak, kompos, atau industri turunan pangan, ” ungkapnya. (Yl/Sr)

0 Comments

Pemkot Metro Gelar Rakor SP4N–LAPOR 2025, Tegaskan Komitmen terhadap Pelayanan Publik

Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Rapat Koordinasi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N–LAPOR) Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di OR Setda Kota Metro, dihadiri oleh para admin pengelola SP4N–LAPOR dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kelurahan se-Kota Metro, Rabu (15/10/2025). Wali Kota Metro H. Bambang Irawan, S.H., M.M. diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Metro Sri Amanto, S.H., M.H. yang sekaligus membuka kegiatan dan menyampaikan arahannya. Dalam sambutannya, Sri Amanto menegaskan bahwa kehadiran SP4N–LAPOR bukan hanya kewajiban administratif, melainkan bentuk nyata komitmen moral dan tanggung jawab pemerintah untuk mendengar suara rakyat. “SP4N–LAPOR adalah wujud keseriusan pemerintah dalam merespons cepat setiap aspirasi dan menyelesaikan persoalan masyarakat secara tuntas. Karena itu, setiap laporan yang masuk tidak boleh diabaikan atau ditunda-tunda,” tegasnya. Ia menilai, pengelolaan pengaduan masyarakat merupakan indikator penting kepercayaan publik terhadap pemerintah. “Semakin cepat dan tepat respon yang diberikan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan warga terhadap birokrasi, ” tuturnya. Dalam forum tersebut, Sri Amanto mengajak seluruh admin SP4N–LAPOR, baik di OPD maupun kelurahan, untuk tidak hanya menjadi penerima laporan, tetapi juga motor perubahan di unit kerja masing-masing. “Setiap aduan adalah peluang untuk memperbaiki diri. Dari situ kita bisa tahu di mana sistem kita lemah dan bagaimana memperbaikinya agar pelayanan publik lebih baik lagi,” ujarnya. Tak hanya itu, Amanto juga menekankan pengelolaan laporan tidak boleh berhenti pada tahap administratif, tetapi juga perlu menganalisis pola pengaduan, mengidentifikasi akar masalah, serta memastikan tindak lanjut kebijakan perbaikan dilaksanakan secara berkelanjutan. “Dengan demikian, SP4N–LAPOR bukan hanya sekadar wadah pengaduan, melainkan sumber data strategis bagi perumusan kebijakan publik yang lebih responsif,” tambahnya. Dia juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Metro tidak boleh anti terhadap kritik terhadap laporan masyarakat, karena kritik merupakan bentuk kontrol sosial yang sehat, selama disampaikan dengan cara santun dan konstruktif. “Setiap masukan masyarakat adalah bahan berharga untuk introspeksi dan pembenahan. Pemerintah harus terbuka dan profesional dalam menanggapinya,” ungkapnya. Sinergi dan koordinasi antaradmin SP4N–LAPOR, merupakan hal penting agar sistem dapat berjalan optimal, terintegrasi, dan memiliki tindak lanjut internal yang jelas serta terdokumentasi dengan baik. “Saya berharap hasil rapat ini tidak berhenti pada rekomendasi, tetapi benar-benar ditindaklanjuti melalui langkah konkret di lapangan. Kita ingin memastikan bahwa pelayanan publik di Kota Metro terus membaik,” katanya. Kepala Dinas Kominfo itu menambahkan, SP4N–LAPOR adalah wajah keterbukaan Pemerintah Kota Metro—wajah yang mendengar, merespons, dan bertindak untuk kepentingan masyarakat. “Kita ingin rakyat percaya bahwa setiap laporan mereka tidak akan sia-sia. Inilah wujud pemerintahan yang hadir dan melayani,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi, Informasi, dan Statistik Diskominfo Kota Metro, Achmad Ansori, menjelaskan dasar hukum pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi yang dilakukan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, serta Surat Keputusan Wali Kota Metro Nomor 000.8.4.309 Tahun 2025 tentang Pembentukan Tim Koordinasi SP4N–LAPOR Tahun 2025. “Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pengelolaan pengaduan masyarakat yang lebih terarah, terkoordinasi, dan transparan, ” paparnya. Selain itu, kegiatan ini bertujuan memastikan setiap laporan masyarakat dapat ditindaklanjuti dengan cepat, tepat, dan tuntas, serta memperkuat sinergi antaradmin SP4N–LAPOR di seluruh OPD dan kelurahan agar proses penyelesaian pengaduan berjalan lebih efektif. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan kembali bahwa pengelolaan pengaduan masyarakat merupakan tolok ukur kepercayaan publik terhadap pemerintah,” jelas Ansori. Ia berharap, para admin SP4N–LAPOR dapat memahami prosedur teknis dan standar pelayanan dalam menangani laporan masyarakat, meningkatkan ketepatan dan kecepatan respon, serta mengoptimalkan fungsi SP4N–LAPOR sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Di akhir kegiatan, Achmad Ansori meminta para peserta agara dapat berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kapasitas pengelolaan pengaduan masyarakat, agar sistem SP4N–LAPOR benar-benar menjadi alat transparansi dan akuntabilitas yang efektif di Kota Metro. (Yl/Sr)

0 Comments

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro Hadiri Stadium General Bersama Menko AHY di Universitas Lampung

Wali Kota Metro, Wakil Wali Kota Metro, Kepala Dinas PUTR Kota Metro, serta Plt. Kepala Bappeda turut menghadiri Stadium General yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), bertempat di GSG Unila, Selasa (14/10/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Republik Indonesia, Dr. H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A (AHY)sebagai pembicara utama. Stadium General kali ini mengangkat tema Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovasi untuk Masa Depan Bangsa. Dalam pidatonya, Menko AHY menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) dan pemerataan pembangunan infrastruktur sebagai fondasi utama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. “Hari ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan arah pembangunan jangka panjang lima hingga sepuluh tahun ke depan. Kami di berbagai lini, baik pusat maupun daerah, eksekutif, legislatif, termasuk TNI-Polri ingin mengawal visi besar ini secara bersama-sama,” ungkap AHY. Ia menekankan bahwa arah pembangunan nasional saat ini berfokus pada prinsip keadilan dan kesetaraan, baik dalam hal pemerataan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu kunci utama adalah kualitas SDM yang unggul. Selain itu, AHY menyebutkan bahwa infrastruktur tetap menjadi tulang punggung kemajuan ekonomi, khususnya di daerah. Ia menyoroti pentingnya konektivitas serta peningkatan fasilitas publik di Provinsi Lampung. “Dalam diskusi tadi, banyak yang menyampaikan harapan agar pembangunan infrastruktur di Lampung terus ditingkatkan — baik jalan, transportasi, akses energi, maupun air bersih. Infrastruktur inilah yang menopang produktivitas petani dan pemerataan ekonomi,” jelas AHY. Ia juga mengapresiasi antusiasme mahasiswa Unila yang dinilainya mencerminkan semangat baru dan optimisme generasi muda untuk masa depan Indonesia. Sementara itu, Rektor Universitas Lampung, Prof. Lusmeilia Afriani, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Menko AHY, BEM Unila, dan seluruh jajaran penyelenggara atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah, ini adalah kesempatan berharga bagi kita semua. Saya mengimbau adik-adik mahasiswa untuk mengikuti kuliah umum dari Bapak Menteri hingga selesai, dan menyimak bersama arahan serta pengalaman beliau yang dapat menjadi suri teladan,” tutur Rektor. Gubernur Provinsi Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang juga hadir dalam acara ini, menyampaikan bahwa tema yang diusung mencerminkan semangat mahasiswa untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme dan rasa tanggung jawab. “Pemimpin muda harus memiliki wawasan luas, terbuka, mampu berkolaborasi lintas sektor dan lintas generasi. Kepemimpinan hari ini bukan lagi soal siapa yang paling berkuasa atau paling kuat, tetapi siapa yang mampu memberdayakan, mendengar, dan bekerja sama dengan orang lain,” ujarnya. Dalam paparannya, AHY juga menyampaikan tiga agenda besar yang perlu dihadapi generasi muda Indonesia yaitu, Tren global, Tantangan pembangunan dalam negeri dan Persiapan kepemimpinan masa depan. Selanjutnya, Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan populasi global yang diprediksi mencapai 10 miliar pada tahun 2045–2050 akan berdampak besar terhadap ketersediaan komoditas vital seperti pangan, energi, dan air bersih.Selain itu, perkembangan teknologi termasuk kecerdasan buatan berpotensi menggantikan banyak pekerjaan konvensional. Oleh karena itu, AHY menekankan pentingnya upskilling dan reskilling agar tenaga kerja Indonesia tidak tertinggal dalam menghadapi disrupsi industri. Isu keberlanjutan dan perubahan iklim juga menjadi perhatian utama. Pada kesempatan yang sama, AHY menyoroti perlunya transisi energi sebagai solusi jangka panjang, serta pentingnya memperkuat posisi Indonesia di tengah ketatnya persaingan geopolitik dan ekonomi global. Menutup pemaparannya, AHY memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk tidak menunda-nunda dalam mewujudkan cita-cita dan mimpi mereka. “Kita ingin mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi perubahan zaman. Diperlukan langkah nyata untuk mencapai tujuan besar itu,” pungkasnya. Acara ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika Unila, khususnya para mahasiswa, untuk menyerap wawasan strategis dari pemangku kebijakan nasional serta memahami tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam dekade mendatang. (Yn/Sr)

0 Comments

PMII Kota Metro Gelar Konfercab ke-XXX, Fokus pada Penguatan SDM dan Sinergi dengan Pemerintah

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXX sebagai momentum strategis untuk memperkuat arah gerakan, mengevaluasi kinerja organisasi, serta memperkokoh kolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro dalam pembangunan sumber daya manusia. Kegiatan tersebut menjadi ajang refleksi dan konsolidasi kader PMII di Kota Metro untuk meneguhkan kembali nilai perjuangan, semangat kebersamaan, serta arah pergerakan yang berorientasi pada kemajuan masyarakat. Ketua PC PMII Kota Metro, Bayu Kurniawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa Konfercab bukan sekadar pergantian kepemimpinan, melainkan momen introspeksi bagi seluruh kader PMII. Menurutnya, momentum ini harus dimaknai sebagai ruang untuk mengevaluasi dan memperkuat struktur organisasi, baik secara kaderisasi maupun secara pribadi dalam menjalankan roda pergerakan selama satu periode kepengurusan. “Konfercab ini bukan hanya tentang siapa yang akan menjadi pemimpin selanjutnya, tapi tentang bagaimana kita semua bisa melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki ke depan,” ujar Bayu. Ia menambahkan, PMII PC Kota Metro dalam perjalanannya terus berupaya menjaga relevansi gerakan dengan kebutuhan zaman, terutama dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia di kalangan mahasiswa. Bayu juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, dirinya bersama sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) telah melakukan dialog dengan Wali Kota Metro untuk memperkuat sinergi antara mahasiswa dan pemerintah daerah. “Beberapa waktu lalu, kami sudah berdiskusi dengan Pak Wali Kota. Kami, Cipayung Plus di Kota Metro siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam pengembangan SDM, baik di ranah kemahasiswaan maupun organisasi kepemudaan,” ungkapnya, saat memberikan sambutan di Gedung PCNU Kota Metro, Sabtu (11/10/2025). Hal itu tersebut, menurutnya sejalan dengan PMII Metro yang memiliki visi semangat pembangunan daerah, yakni mewujudkan kemajuan yang berdampak langsung bagi masyarakat dan mahasiswa. Sebagai Ketua, dirinya menegaskan bahwa tanggung jawab kader PMII tidak hanya sebatas ruang akademik, tetapi juga pada kontribusi nyata terhadap kebijakan publik yang berpihak pada rakyat. “Membangun Metro bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita sebagai mahasiswa. Kita harus ikut terlibat dalam setiap kebijakan agar tetap berpihak kepada masyarakat,” tegasnya. Pada pertemuan tersebut, Bayu mengajak seluruh kader untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan para senior dan alumni PMII. “PMII Metro hari ini sudah besar secara kuantitas, tinggal kita tingkatkan kualitasnya. Nilai-nilai perjuangan yang sudah diwariskan jangan sampai hilang,” katanya. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar seluruh kader tidak terjebak dalam dinamika politik praktis di dalam organisasi, tetapi yang ditanamkan PMII harus politik edukatif serta mengedepankan nilai dan pendidikan kader. “Kita bukan partai politik, tapi organisasi kader. Jadi, politik yang kita jalankan adalah politik yang mendidik, politik yang mencerdaskan,” ujar Bayu dengan tegas. Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Metro, Dra. Rosita, M.M, yang hadir mewakili Pemerintah Kota Metro, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Konfercab ke-XXX PMII Metro yang menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk mengonsolidasikan visi, mengevaluasi arah gerakan, dan merumuskan strategi baru dalam menjawab tantangan zaman. PMII sebagai organisasi yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama, dinilai memiliki kekuatan nilai dan visi yang kokoh dalam membentuk kader bangsa berkarakter, intelektual, dan berintegritas . “Melalui konferensi ini, saya berharap akan lahir pemimpin baru yang tidak hanya mampu melanjutkan estafet perjuangan tetapi juga menghadirkan inovasi dan terobosan adaptif terhadap perkembangan zaman dengan menjadi pelopor perubahan sosial, penjaga nilai keislaman dan keindonesiaan, serta mitra kritis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, “paparnya. Dalam pertemuan tersebut, ia juga berpesan agar mahasiswa tetap menjadi agen perubahan yang aktif, kritis, produktif, namun tetap santun serta beretika sebagai jati diri mahasiswa sejati dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Rosita menilai bahwa komunikasi yang baik antara mahasiswa dan pemerintah menjadi kunci terciptanya suasana kondusif dalam pembangunan daerah yang bisa disampaikan melalui dialog yang baik. “Pemerintah Kota Metro akan selalu terbuka terhadap kritik membangun dari mahasiswa, selama dilakukan dengan cara yang beretika dan konstruktif. Silakan datang, pintu kami selalu terbuka. Saya, Wali Kota, maupun Sekda siap berdiskusi dengan adik-adik mahasiswa untuk bersama membangun Kota Metro yang lebih baik,”terangnya. Rosita menyampaikan bahwa aspirasi dan pengamatan mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah pada dasarnya sejalan dengan harapan bersama, yakni mewujudkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat dan berlandaskan pada prinsip keadilan. “Aspirasi, kemudian pengamatan kalian semua sebagai mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang diingikan adalah kebijakan-kebijakan pro masyarakat, yang berkeadilan itu memang sama-sama kita inginkan sebagai unsur pemerintah, “ungkapnya.(Yl/Yd)

0 Comments

Wakil Wali Kota Metro Terima Audiensi AMPI, Bahas Sinergi Pemuda dan Pemerintah untuk Kemajuan Kota

Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, menerima audiensi dari jajaran Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyampaian rencana pelantikan pengurus AMPI Kota Metro periode 2025–2030, di ruang kerjanya, Jumat (10/10/2025). Ketua AMPI Kota Metro terpilih, Muhammad Rizky Rabbani, memimpin langsung audiensi tersebut didampingi para calon pengurus yang akan segera dilantik menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Metro. “Kami di sini adalah calon pengurus AMPI periode 2025–2030. Tujuan kami menyampaikan pemberitahuan sekaligus mengundang Bapak Walikota Metro dan Wakil Wali Kota Metro untuk hadir dalam acara pelantikan kami,” ujar Rizky. Rizky menjelaskan, pelantikan pengurus AMPI akan digelar pada Sabtu, 11 Oktober 2025, pukul 10.00 WIB di Gedung Golkar Kota Metro. “Sebelum pelantikan, akan dilaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) pada pukul 08.00 WIB dan kemudian akan dilanjutkan dengan acara pelantikan AMPI periode 2025-2030, “terangnya. Dalam laporannya, Rizki juga mengungkapkan bahwa jumlah pengurus yang akan dilantik sebanyak 45 orang, terdiri dari unsur pimpinan dan bidang-bidang strategis, belum termasuk anggota lapangan yang jumlahnya jauh lebih banyak. Rizky juga menegaskan bahwa AMPI tidak hanya berfokus pada kegiatan politik, tetapi juga sosial dan kemasyarakatan. “Untuk program kesejahteraan, kami turun membantu masyarakat melalui kegiatan gotong-royong, kebersihan lingkungan, hingga pelatihan kader dengan narasumber yang dihadirkan dari DPP,” ungkapnya. Selain kegiatan sosial, AMPI juga aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi generasi muda dan berkomitmen mendukung pembangunan daerah melalui kerja sama dengan pemerintah. “Kami berharap dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro, terutama dalam hal pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat. AMPI siap menjadi mitra pemerintah,” tambahnya. Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Metro M. Rafieq Adi Pradana menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada AMPI yang telah datang bersilaturahmi. “Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman AMPI yang sudah berkenan mengundang untuk hadir di acara pelantikan AMPI,” ujar Rafieq. Rafieq juga menyampaikan kesiapannya untuk hadir bersama Walikota Metro pada pelantikan AMPI yang diharapkan ke depan dapat menyusun program kerja yang selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Kota Metro, khususnya dalam hal pemberdayaan masyarakat. “Kalau teman-teman punya program di tahun 2026, saya harap bisa bersinergi dengan pemerintah kota Metro agar kegiatannya bisa berjalan bersama,” katanya. Sebagai Wakil Walikota Metro, Rafieq menilai bahwa kolaborasi lintas sektor tidak memandang latar belakang politik, karena pembangunan daerah akan berjalan baik jika semua elemen bersatu. “Hari ini jangan lihat partai politiknya. Siapa pun yang mau kerja bareng untuk Metro, ayo sama-sama. Saya yakin makin banyak program besar masuk ke Metro, teman-teman AMPI bisa jadi motor penggeraknya,” ucapnya. Ia juga menyebutkan bahwa sinergi antara AMPI yang merupakan underbouw dari Partai Golkar dapat memperkuat hubungan dengan pemerintah secara kelembagaan, terutama dalam konteks membangun sumber daya manusia muda yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. “Kami juga mengucapkan trima kasih atas dukungan AMPI melalui pelatihan dan kegiatan sosial yang telah dilakukan di masyarakat,” ujarnya. Dirinya juga berharap berkoordinasi yang sudah dilakukan dengan Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza SZP dapat membawa lebih banyak program nasional ke Kota Metro. “Dengan harapan sinergi antara DPR RI, pemerintah daerah, dan AMPI bisa memberi manfaat nyata untuk masyarakat. Kalau AMPI sukses, hubungan antara pemerintah dan Golkar pasti makin kuat, dimulai dari generasi mudanya,” pungkas Rafieq. (Yl/Sr)

0 Comments

DPR RI Kunjungi Telaga Rizqi, Dorong Metro Jadi Pusat Ekonomi Kreatif Lampung

Kunjungan DPR RI ke Telaga Rizqi di Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, memperkuat posisi Kota Metro sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di Provinsi Lampung. Sinergi antara pemerintah, DPR RI, dan pelaku usaha menjadi kunci utama keberhasilan Kota Metro untuk tidak hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tetapi juga sebagai kota yang produktif, kreatif, dan mandiri dalam mengembangkan potensi lokal. Dalam kunjungannya, Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza SZP, MBA, menilai bahwa Telaga Rizqy merupakan contoh konkret bagaimana semangat wirausaha dan dukungan program kemitraan dapat melahirkan model ekonomi kreatif yang berhasil. “Hari ini kita melihat langsung bagaimana proses pengelolaan peternakan kambing yang terintegrasi, mulai dari perkawinan, pengambilan susu, sampai dijadikan dari cair menjadi kering, jadi bumbuk, “kata Rycko. Menurutnya, keberhasilan Telaga Rizqy tidak lepas dari peran pelaku usaha yang mampu memanfaatkan potensi lokal secara maksimal seperti produksi pakan ternak yang dibuat sendiri oleh Winarko Heri Setiono menjadi salah satu bentuk inovasi. “Unsur ekonomi kreatifnya sangat kuat. Mereka bisa menghasilkan bahan baku pakan sendiri untuk kambing. Jadi saya kira ini kan perlu mendapatkan perhatian. Jadi ini menjadi catatan saya,” ujarnya. Rycko juga mengapresiasi dukungan Bank Indonesia yang telah membantu penyediaan beberapa mesin pendukung dan hal ini harus terus diperkuat di Kota Metro agar keberlanjutan usaha dapat terjamin. “Dengan melihat ini, saya akan mengusulkan ke Kementerian Perindustrian terkait apa yang dibutuhkan supaya proses produksi tidak berhenti di sini, tapi benar-benar bisa masuk dan bisa dipasarkan secara luas,” jelasnya. Perluasan pasar, menurutnya saat ini menjadi langkah penting berikutnya, untuk mendukung produk lokal seperti susu kambing etawa yang memiliki potensi besar untuk masuk ke pasar nasional bahkan ekspor, jika difasilitasi dengan baik. “Kita dorong supaya pelaku usaha ini aktif mengikuti pameran-pameran ekonomi kreatif sehingga bisa dipertemukan dengan para pembeli dan supplier sehingga bisa terbangun jejaring pemasaran dengan para pengguna khusus,” tambahnya. Rycko juga berharap Susu Etawa yang merupakan produk lokal di Kota Metro bisa menjadi salah satu usaha yang terkenal di Provinsi Lampung sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi di masyarakat. Lebih lanjut, Rycko susu etawa ini dapat berkolaborasi dengan program nasional seperti MBG (Makan Bergizi) untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat melalui produk lokal. “Susu kambing ini sangat bergizi, dan cocok dijadikan alternatif untuk anak-anak. Ini bisa menjadi sinergi yang baik antara dunia usaha dan program pemerintah. Saya kira dari sisi gizinya tidak kalah dengan susu yang ada di hewan sapi,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi para pelaku ekonomi kreatif industri lokal seperti Telaga Rizqy menurutnya perlu terus dikembangkan. “Kami dari pemerintah daerah terus mencoba memberikan mendukung baik dari segi anggaran maupun dari segi bantuan promosi bagaimana caranya produk-produk lokal seperti susu etawa ini bisa berkembang,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menjalin komunikasi dengan DPR RI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memperkuat dukungan terhadap pelaku industri kecil dan menengah di Kota Metro Rafieq juga mengungkapkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan alat untuk memproduksi susu cair, yang banyak diminati pasar modern. “Selama ini kami baru bisa memasarkan susu bubuk, sementara retail besar mencari susu cair. Untuk itu, kami sudah mengajukan bantuan alat ke Kementerian Perindustrian,” jelasnya. Meski proses bantuan tersebut sempat tertunda karena adanya efisiensi anggaran di tingkat kementerian, namun pemerintah daerah akan terus berupaya agar alat tersebut bisa terealisasi pada tahun 2026. (Yl/Sr)

0 Comments

Metro Perkuat Ekonomi Kreatif Lewat Workshop Seni dan Teknologi Informasi

Pemerintah Kota Metro berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk memperkuat kapasitas pelaku seni dan pelaku ekonomi kreatif di Bumi Sai Wawai melalui kegiatan Workshop Promosi dan Pemasaran bagi Pegiat Seni Rupa dan Seni Pertunjukan serta Workshop Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar di Aidea Grande Hotel, Kamis (9/10/2025). Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Kemenparekraf, Dr. Dadam Mahdar, M.Hum, dan Direktur Jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dr. H. Abdul Malik, S. P. M. Ap. , MH. Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang didukungan dari Kementerian dan DPR RI sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap potensi kreatif yang dimiliki masyarakat Metro. “Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik. Artinya, hari ini kita mendapat bantuan dan dukungan dari Kementerian maupun DPR RI. Pemerintah Kota Metro siap menjawab, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat, khususnya para pelaku seni rupa dan seni pertunjukan,” ujarnya. Wakil Walikota Metro tersebut juga menekankan pentingnya promosi seni untuk memperkenalkan karya-karya seniman Metro yang berkualitas namun belum banyak dikenal, dimana workshop menjadi wadah untuk merumuskan strategi promosi yang efektif. “Karena seni itu, hari ini tidak cuma pentas mengenalkan budaya tetapi juga ada nilai ekonomi yang mau kita jual, makanya judulnya ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif Artinya kita jual adalah kreatifitas-kreatifitas kita, terutama sebagai pelaku Seni, ” terangnya. Rafieq juga menyayangkan masih minimnya kehadiran dan platform digital media sosial yang menampilkan serta mempromosikan pelaku-pelaku seniman di Kota Metro. Selain itu, Rafieq menekankan bahwa seni yang ditampilkan juga haruslah seni yang berkualitas dan diakui oleh dewan kesenian Kota Metro, selaras dengan visi Kota Metro sebagai kota cerdas berbasis jasa dan budaya. “Kita adalah kota pendidikan. Apa yang kita tunjukkan adalah seni yang sudah diakui oleh dewan kesenian. Kita tunjukkan bahwa Metro sangat menjaga nilai budaya, sesuai dengan visi Walikota yaitu Metro menjadi kota cerdas berbasis jasa dan budaya,” paparnya. Dalam kesempatan itu, Rafieq juga memberikan motivasi kepada para peserta dari berbagai latar belakang mulai dari guru, komite sekolah, pelaku seni, hingga aktivis budaya. “Saya senang, pelaku seni di Metro datang dari berbagai latar belakang, ada yang otodidak, ada yang profesional. Ini menandakan semangat luar biasa,” ucapnya. Rafieq juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Metro berencana untuk mengalokasikan dana dalam APBD 2026 untuk mendukung pertunjukan seni, dengan harapan dapat menciptakan “Broadway” ala Metro yang menampilkan pertunjukan berkualitas. “Walaupun dukungan anggaran masih terbatas di tahun ini, kami optimis bahwa pada tahun 2026, bersama Bapak Walikota, kami dapat menyelenggarakan setidaknya satu atau dua pertunjukan yang berkualitas, ” paparnya. Sebagai Wakil Walikota Metro, dirinya optimis bahwa Kota Metro memiliki potensi besar dalam mengembangkan 17 subsektor ekonomi kreatif, dimana beberapa sektor unggulan yang ada seperti fotografi, seni rupa, fashion, dan kuliner. Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza SZP, MBA, menyampaikan bahwa pemilihan Metro sebagai lokasi kegiatan merupakan keputusan strategis, karena Kota Metro adalah kota kedua di Provinsi Lampung dengan masyarakat kreatif dan SDM lebih unggul dibandingkan kabupaten lain. “Mudah-mudahan dengan ditempatkannya kegiatan-kegiatan workshop seperti ini dari Kementerian Ekonomi Kreatif dapat memberikan kontribusi yang nyata khususnya kepada pemerintah di masyarakatnya, ” ungkapnya. Rycko juga menyebutkan bahwa Metro memiliki peluang besar untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung yang bisa menumbuhkan semangat baru dan membuka peluang kerja bagi masyarakat. “Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini yang lebih digandungi Gen Z, bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan-kegiatan mereka di samping apa yang bisa dihasilkan bukan hanya rupiah, tetapi hingga dolar, “paparnya. Menurutnya, ekonomi kreatif berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja baru di tengah tantangan ekonomi global seperti seni, konten digital, dan kreatifitas anak muda yang bisa menjadi mesin ekonomi potensial. (Yl/Sr)

0 Comments

Wakil Wali Kota Metro Tekankan Pentingnya Kesadaran Hukum di SD Negeri 2 Metro Selatan

Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rosita, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Metro, melaksanakan kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan penyuluhan hukum bagi satuan pendidikan di SD Negeri 2 Metro Selatan, Senin (06/10/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kota Metro dalam memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan dan kesadaran hukum sejak usia dini di lingkungan sekolah dasar. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Rosita, dalam amanatnya menyampaikan pesan penuh motivasi kepada para siswa agar memiliki tekad dan semangat belajar yang tinggi untuk meraih cita-cita. “Jika anak-anak bercita-cita menjadi guru, dokter, kepala dinas hingga walikota maka semua itu harus diraih dengan semangat belajar yang tinggi sampai ke pendidikan yang setinggi-tingginya,” ujarnya. Ia menekankan, bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik tetapi juga soal pembentukan karakter dan cinta tanah air melalui pemahaman sejarah bangsa dan nilai-nilai Pancasila. Rosita berharap guru-guru yang ada di satuan Pendidikan di Kota Metro dapat kembali menanamkan semangat nasionalisme di ruang-ruang kelas agar generasi muda saat ini tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa. “Tanggung jawab kita semua untuk menyampaikan sejarah kepada anak-anak, agar mereka tahu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang diraih dengan perjuangan dan pengorbanan,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Rosita juga menjelaskan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk menegaskan bahwa ideologi bangsa Indonesia tidak dapat digantikan oleh apa pun. Menurut Rosita, penerapan nilai-nilai Pancasila dapat dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan sekolah, seperti sikap saling menghargai, disiplin, dan gotong royong. “Kalau kita bisa mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Insya Allah Indonesia akan tetap rukun dan damai, karena Pancasila mengajarkan toleransi dan saling menghormati,” ucapnya. Dengan pancasila, kita juga dapat mencegah perilaku negatif di kalangan siswa, seperti membolos, menyontek, maupun melakukan perundungan (bullying). Sementara itu, Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana, dalam arahannya menuturkan bahwa kegiatan penyuluhan hukum merupakan program rutin pemerintah daerah yang sangat penting untuk memperkuat kesadaran hukum di kalangan pelajar. Ia menilai bahwa kondisi dunia pendidikan saat ini telah banyak berubah dibandingkan masa lalu, dimana kelaziman terdahulu menjadi tidak lazim. Perubahan zaman dan kemajuan teknologi saat ini menurutnya, menuntut semua pihak untuk memiliki kesamaan pandangan dalam mendidik anak-anak, baik di sekolah maupun di rumah sehingga dibutuhkan penyatuan persepsi antara sekolah, orang tua, pemerintah, dan penegak hukum. “Kita bukan mau memperceramahi, tapi ingin berdiskusi. Silakan sampaikan keluh kesah, saran, atau kritik agar bisa kita bahas bersama. Hukum sejatinya hadir bukan untuk mengekang masyarakat, melainkan untuk memberikan perlindungan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar agar kita tidak keluar jalur dan terhindar dari kesalahan yang justru bisa merusak masa depan,” tuturnya. Selain itu, kesadaran hukum juga harus ditanamkan sejak dini, dimulai dari hal-hal sederhana yang diajarkan seperti disiplin hadir tepat waktu, jujur saat ujian, menghormati guru, dan menjaga fasilitas sekolah. “Ini merupakan fondasi yang akan membentuk kepribadian anak di masa depan. Hal yang terlihat sederhana, tapi nanti menjadi acuan karakter seseorang di masyarakat,” tambahnya. Rafieq juga meminta agar penanaman disiplin tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga harus diterapkan di rumah. “Kalau di sekolah anaknya disiplin, di rumah juga harus disiplin. Harus ada aturan yang disepakati bersama agar anak terbiasa hidup tertib di mana pun berada,” katanya. Dalam penyuluhan tersebut, Rafieq juga mengingatkan sejumlah bentuk pelanggaran hukum yang sering terjadi di dunia pendidikan, seperti bullying, kekerasan, dan penyalahgunaan media sosial. “Ini busa bisa menjadi bom waktu apabila tidak perhatikan bersama yang bisa membuat anak trauma, depresi, bahkan tidak mau sekolah. Kalau sampai terjadi, berarti kita semua gagal melindungi anak-anak kita,” tegasnya. Selain bullying, ia juga menyoroti efek negatif dari media sosial yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, balapan liar, tawuran dan pencurian di kalangan remaja yang bisa meninggalkan catatan buruk bagi masa depan anak. “Kalau sudah terkena proses hukum, maka akan tercatat pada SKCK dan berpengaruh ketika nanti mereka melamar pekerjaan,” jelasnya. Rafieq berharap, semua pihak dapat bekerja sama memperkuat literasi hukum dan digital di sekolah. “Sekolah harus terus membangun kesadaran hukum, memahami peraturan yang berlaku, dan membuat SOP agar kasus perundungan bisa segera ditangani. Guru harus menjadi role model di sekolah, dan orang tua menjadi panutan di rumah sehingga anak-anak akan tumbuh dengan karakter yang baik,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kota Metro, Puji Rahmandian, mengingatkan bahwa keluarga memiliki peran utama dalam membentuk karakter anak, karena orang tua adalah teladan utama bagi anak-anaknya. “Pendidikan moral dan spiritual harus dimulai dari lingkungan keluarga dengan mengajarkan dan memberikan contoh pada anak-anak kita. Kalau orang tua rajin salat, anak akan ikut salat. Kalau orang tua rajin mengaji, anak pun akan meniru,” ucapnya. Puji juga menekankan bahwa perhatian dan kasih sayang di rumah akan membuat anak lebih percaya diri dan berperilaku positif di sekolah, begitupun sebaliknya. “Jadi, mari kita jadikan rumah sebagai sekolah pertama dan utama bagi anak-anak kita. Tumbuhkan kebiasaan baik dari rumah, karena itulah pondasi bagi masa depan mereka,” tambahnya. (Yl)

0 Comments

Wagub Lampung Tinjau Pelaksanaan Pembuatan sampai Pendistribusian MBG di Kota Metro

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, melakukan peninjauan langsung pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Mandiri Makmur Metro Selatan hingga pendistribusian makanan bergizi di SD Negeri 2 Metro Selatan, Sabtu (4/10/2025). Dalam kunjungannya, Wagub Jihan menegaskan bahwa pelaksanaan MBG di Kota Metro berjalan baik, namun ada beberapa catatan perbaikan yang harus dilakukan. “SPPG yang barusan ditinjau bagus, cuma ada beberapa yang harus dilakukan perbaikan seperti letak toilet yang harusnya ada diluar akan dikerjakan dan penyempurnaan standar operasional IPAL untuk memaksimalkan kualitas layanan, ” ujarnya. Lebih lanjut, Wagub Jihan juga menyoroti pentingnya sertifikasi higienis bagi dapur penyedia makanan di seluruh Provinsi Lampung.”Sertifikasi higienis sedang dalam proses, sesuai arahan Bapak Presiden RI yang memberikan waktu dua minggu dan kami akan terus follow up,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Kota Metro, Wahyuningsih, menambahkan bahwa kunjungan Wagub di Kota Metro menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan MBG. “Setelah peninjauan, ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan. Pengurusan sertifikat SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) dan HALAL juga sedang berproses,” katanya. Wahyuningsih juga mengungkapkan bahwa saat ini Kota Metro telah mengoperasikan 21 dapur penyedia makanan bergizi dan pengurusan sertifikat ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan. “Alhamdulillah kita di Kota Metro yang terdiri dari tim Satgas yang sudah turun untuk monev ke SPPG-SPPG sebanyak 14 titik. Hal ini dikarenakan memang baru resmi ditandatangani oleh Bapak Walikota Metro, “terang Wahyuningsih. Sebagai Ketua Satgas Pangan Kota Metro, dirinya juga akan menindaklanjuti, jika ditemukan adanya SPPG yang tidak mengikuti prosedur yang ada melalui Surat Edaran Walikota Metro yang mengharuskan SPPG melakukan perbaikan. Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Deddy Hasmara, menilai pelaksanaan MBG di Metro saat ini masih berjalan kondusif. “Dengan kunjungan yang dilakukan oleh Wakil Gubernur ke Metro Selatan guna memastikan dan mengevaluasi langsung di lapangan. Kita sekarang ada di SD 2 Metro Selatan, dan Ibu Wagub sudah menyaksikan proses MBG di Kota Metro berjalan sesuai dengan SOP, “ungkapnya. Meskipun dinilai baik, Plt. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, juga menegaskan akan memberikan himbauan kepada SPPG yang ada di Kota Metro untuk memastikan terlebih dahulu keamanan makanan sebelum dilakukan pendistribusian ke sekolah. “Jadi pada dasarnya, kita mengupayakan dan menjaga agar tidak ada satupun yang harus jadi korban, baik siswa maupun guru yang berperan sebagai pengecek makanan MBG. Sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti daerah lain, “tegasnya. (Yl/Sr)

0 Comments

Angka Kemiskinan Kota Metro Turun Hingga 6,44%

Kemiskinan sejatinya bukan hanya soal rumah yang reyot, pekerjaan serabutan, pendidikan rendah, atau kesehatan yang terganggu. Kemiskinan merupakan masalah sosial yang kompleks dan dapat dilihat dari berbagai sisi, mulai dari kondisi ekonomi hingga akses terhadap kebutuhan dasar. Berdasarkan keterangan Kepala BPS Arum Purbowati, SST, memandang kemiskinan secara lebih objektif dengan menggunakan pendekatan kemampuan memenuhi kebutuhan minimum sebesar 2.100 kilokalori per orang per hari. Pendekatan ini menegaskan bahwa kemiskinan tidak semata-mata tampak dari penampilan luar, melainkan dari sejauh mana seseorang mampu memenuhi kebutuhan paling mendasar untuk hidup layak. “Dengan perspektif ini, angka kemiskinan yang dirilis BPS bukan hanya statistik semata, melainkan cerminan nyata tentang bagaimana masyarakat berjuang untuk mempertahankan kualitas hidup mereka,” katanya. Dalam lima tahun terakhir, Arum Purbowati, SST, mengatakan Kota Metro berhasil menunjukkan tren penurunan kemiskinan yang konsisten dan signifikan. Pada tahun 2021 persentase penduduk miskin masih berada di angka 8,93%, namun secara bertahap terus menurun hingga mencapai 6,44% pada 2025. Capaian ini bahkan lebih baik dibandingkan Kota Bandar Lampung yang pada periode yang sama turun dari 9,11% menjadi 6,95%. Dengan demikian, Metro berhasil mempertahankan posisinya sebagai kota dengan tingkat kemiskinan lebih rendah di antara dua kota besar di Lampung. “Kota Metro kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah dengan angka kemiskinan terendah di Provinsi Lampung. Dengan persentase penduduk miskin sebesar 6,44%, Metro mampu menekan angka kemiskinan jauh di bawah rata-rata provinsi yang mencapai 10,00%. Jika dibandingkan dengan daerah lain, Metro hanya sedikit lebih tinggi dari Mesuji (5,92%), namun tetap lebih rendah daripada Tulang Bawang Barat (6,72%) dan Kota Bandar Lampung (6,95%),” jelas Arum Purbowati. Selanjutnya, Kepala BPS Metro juga memaparkan bahwa, keempat daerah ini menunjukkan capaian positif karena berhasil menjaga angka kemiskinan tetap rendah. Sebaliknya, kontras terlihat di Lampung Utara, yang mencatat persentase kemiskinan tertinggi yaitu 15,78%, memperlihatkan betapa lebar kesenjangan antarwilayah di Lampung. “Namun, keunggulan Metro tidak berhenti pada angka persentase saja. Dari sisi kualitas kemiskinan, kondisi Kota Metro juga jauh lebih baik dibandingkan rata-rata provinsi. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Metro hanya 0,55, jauh di bawah rata-rata Provinsi Lampung yang mencapai 1,54. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk miskin di Metro rata-rata hanya sedikit berada di bawah garis kemiskinan, sehingga kebutuhan tambahan untuk keluar dari status miskin relatif kecil. Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Metro juga sangat rendah, yakni 0,07 dibandingkan rata-rata provinsi 0,34, menandakan hampir tidak ada kesenjangan ekstrem antarpenduduk miskin,” jabarnya, Diakhir penyampaian, Kepala BPS Arum Purbowati, SST, menyatakan kisah tentang Metro bukan hanya soal menurunnya angka kemiskinan, tetapi juga tentang keberhasilan membangun fondasi data yang kuat. Pendataan Susenas pada Maret lalu berhasil dilakukan tanpa satu pun non-respon, sebuah keberhasilan yang jarang terjadi. “Hal ini tercapat berkat dukungan penuh Pemerintah Kota Metro dan kesadaran masyarakat akan pentingnya data sebagai dasar perumusan kebijakan. Warga Metro telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar objek statistik, melainkan subjek yang aktif membangun potret nyata kotanya. Dari sini kita belajar, bahwa angka kemiskinan yang membaik lahir dari kombinasi antara kepercayaan, partisipasi, dan komitmen bersama. Lebih dari sekadar angka, inilah kisah Metro yang menyentuh hati—sebuah kota kecil yang dengan tekad dan kebersamaan mampu menapaki jalan menuju masa depan yang lebih sejahtera,” terangnya. (BPS/Sr)