Pemerintah Kota Metro melakukan rapat monitoring dan evaluasi, tentang Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 secara virtual Zoom Meeting, di Guest House, Kamis (22/07/2021). Kegiatan yang berfokus terhadap penerapan PPKM sekala Mikro level 3 (tiga) di Kota Metro dan terkait laporan OPD. Laporan ini terkait dengan pelaksanaan kegiatan lapangan pada lingkup OPD masing-masing, serta serapan anggaran yang penjagaan terhadap Covid-19. Walikota Metro Wahdi, menyampaikan kepada setiap aparatur harus memiliki loyalitas dan beretika. Bebas dari intervensi tentunya dan dapat melakukan secara profesional sesuai dengan bidang yang diterima. “Saya harap instasi pemerintah dalam hal ini harus menguatkan tataan diri. Pandemi tentu membatasi kerja kita, bahwasannya WFH 75% kepada aparatur untuk bisa mengatur waktu sebaik-baiknya. Untuk itu diminta lebih terarah lagi kepedulian dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” paparnya. Dalam arahannya, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman mengatakan, tentang pelayanan kepada masyarakat tentu membutuhkan keseriusan tanggung jawab. “Oleh karena itu, saat ini masyarakat sesungguhnya telah menunggu apa yang telah kita lakukan. Kita sebagai aparatur tentu berkewajiban melakukan perbuatan yang membuat masyarakat merasa nyaman dan aman,” ujar Qomaru. Lanjutnya, Qomaru menyinggung terkait edukasi diri dan kepedulian, serta respon yang tepat benar untuk masyarakat. Pada kesempatan ini Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo, membahas hal-hal terkait serapan anggaran. Mohon kepada para OPD untuk mengecek kembali serapan anggaran, terutama pada serapan anggaran covid. “Kepada para OPD mohon untuk melakukan percepatan serapan anggaran. Laksanakanlah tugas pokok dan fungsi dengan sebaik-baiknya. Saat ini setiap rapat, diharapkan langsung dihadiri oleh para kepala OPD, karena agar langsung tersampaikan tujuan setiap rapat,” kata Bangkit (Ag/Lia).
Guna Bentuk 1 Data, Pemkot Metro Gencarkan WAKUNCAR
Walikota Metro Wahdi didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro mengikuti pelaksanaan Meeting Advokasi Inovasi WAKUNCAR (Waktu Kunjung Cari Data dan Informasi) terkait Covid-19 di Guest House, Rabu (21/07/2021). Kegiatan ini merupakan sebuah metafora dari rangkaian aktivitas masyarakat, untuk memperbarui data dan informasi atas kegiatan/tematik. Pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan adanya eskalasi penularan Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia. Khususnya Kota Metro, saat ini pertumbuhan kasusnya sebanyak 15-20 orang per hari dan munculnya klaster baru dari kantor serta keluarga. “Kegiatan WAKUNCAR ini semacam tali projek untuk penguatan data yang ada di Kota Metro. Pasalnya inti dari pelaksanaan kegiatan ini adalah bagaimana pelaporan dari masyarakat yang ada di Metro ini bisa dibuat melalui data digital,” ujar Yulian Gressando, ST, Dipl.Eng., M.Sc selaku koordinator Tim Percepatan Pembangunan dan Inovasi (TPPI). Lanjutnya Yulian juga menjelaskan contoh data yang dibuat yaitu data harian kasus Covid-19 terkonfirmasi, data KWT (Kelompok Wanita Tani) di Kelurahan Mulyojati, data UMKM di Kecamatan Metro Selatan. “Hari ini PPKM Kota Metro sudah masuk di level 3, bersamaan dengan daerah Bandar Lampung. Oleh karena itu, kita bersama sama dengan kerja keras dan mendukung Pemerintah Kota Metro dalam meningkatkan akurasi data di setiap kelurahan,” tutur Yulian. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro Silfia Naharani mengatakan, tujuan kegiatan ini yaitu penguatan penanganan Covid-19 dengan metode SIM sederhana melalui swadaya masyarakat dan kolaborasi stakeholder. “Pada kesempatan ini, saya meminta support, serta masukan untuk mendukung kegiatan ini sebagai basis dasar untuk semua program,” ujar Silfia. Lanjutnya Silfia memaparkan penguatan yang akan dilaksanakan yaitu: 1. Pelatihan pengelolaan database : pengumpulan data, data cleaning, data processing, distribusi data ke RT, RW, Lurat, Camat, Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan TP PKK. 2. Pelatihan usaha mandiri. Dalam sambutannya, Wahdi mengatakan, dari kegiatan ini semoga menjadi cikal bakal sistem pemerintahan berbasis ekonomi. “Dengan berbasis pemberdayaan, saya berharap semua oknum ikut berperan aktif,” ujar Wahdi. (Ian/Eka)
Rakor Penanggulangan Covid-19, Wahdi Ungkap Ketersediaan Oksigen di Kota Metro Menurun
Pemerintah Kota Metro adakan Rapat Koordinasi (Rakor) terkait penanggulangan Covid-19 tentang Ketersediaan Oksigen di Pusat Pelayanan Kesehatan di Kota Metro, Rabu (21/07/2021). Acara yang dipimpin oleh Walikota Metro Wahdi dan Wakil Walikota Metro Qomaru ini berlangsung di Guest House. Berdasarkan hasil dari rapat jumlah tabung kosong awalnya sebanyak 60.6%, hingga pukul 09.30 WIB hari ini mengalami penurunan menjadi 59.9%. “Terkait laporan Tim Pemantauan Oksigen, Rumah Sakit Mardi Waluyo tersedia 102 tabung. Itupun harus menunggu selama 2 (dua) hari dari Palembang. Sedangkan persediaan liquid di Rumah Sakit Mardi Waluyo dan Muhammadiyah saat ini menurun,” jelas Verawati Nasution selaku Kasi Alat Kesehatan dan PKRT pada Dinas Kesehatan Kota Metro. Dalam penyampaiannya, Wahdi mengatakan saat ini oksigen sangat krusial, karena termasuk kebutuhan yang sangat urgensi. Saat ini banyak masyarakat Kota Metro yang menjalani isolasi mandiri yang tidak terdata, sehingga tidak mendapatkan bantuan. “Saya harap dan minta kepada Puskesmas tidak pelit data terkait pasien terkonfirmasi Covid-19. Harusnya Puskesmas memberikan informasi secara terbuka dan cepat agar segala permasalahan dapat diatasi bersama,” tegas Wahdi. Asisten II Pemerintah Kota Metro Yeri Ehwan mengungkapkan bahwa, sebanyak 100 ton cadangan pangan berupa beras telah tersedia dan siap diberikan kepada masyarakat Kota Metro. (Ian/Eka)
Pemerintah Kota Metro Gelar Rapat Terkait Ketesediaan Oksigen
Pemerintah Kota Metro telah melakukan banyak usaha agar pasokan oksigen dan obat tercukupi di berbagai Rumah Sakit di Kota Metro. Hal ini dibahas dalam acara Rapat secara virtual yang diikuti para Direktur Rumah Sakit dan Kepala OPD se Kota Metro di Gueest House Walikota, Minggu (18/07/2021). Dalam arahannya, Walikota Metro Wahdi telah membagi tim siaga oksigen Kota Metro, yang bertanggung jawab dalam melaporkan ketersedian oksigen di semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan. “Saya juga sudah koordinasi dengan kepala daerah untuk kerjasama sebaik-baiknya guna ketersediaan oksigen dan obat. Untuk tim Tim Siaga Oksigen, saya minta melaporkan secara menyeluruh tiap empat sampai enam jam tentang penggunaan oksigen dari semua fasilitas kesehatan,” ujar Wahdi. Tambahnya, Wahdi juga mengatakan sekarang banyak anak neonatus, karena angka prematur meningkat. “Kemarin saya ke RS Ahmad Yani melihat ketersediaan oksigen per individu. Saya juga melihat ruang isolasi dan ICU terkait 3E (ekonomis, efesien dan efektif). Karena kita tahu sebanyak apapun anggaran kalo barang tidak ada, percuma,” kata Wahdi. Wahdi juga minta pada dokter spesialis untuk menentukan saturasi. Sekarang yang menggunakan oksigen buka hanya pasien covid-19, melainkan anak-anak yang baru lahir. “Saya tekan kan kembali, kita tidak boleh menolak dan di prioritaskan kepada wanita hamil yang terkena Covid-19. Oleh karena itu pentingnya mendata asal pasien yang di tangani,” ungkap Wahdi. Sementara dalam penyampaian Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo, mengharapkan kepala OPD dapat membantu penanganan dan pencegahan covid-19 di Kota Metro. “Salah satunya dengan sebuah inovasi dalam membantu masyarakat yang terdampak Pandemi,” katanya. (Ian/Nv)
Pemkot Metro Lakukan Gerakan Minggu Berbagi, Untuk Warga dan Pedagang Kaki Lima
Minggu berbagi, Pemerintah Kota Metro melakukan giat bantuan logistik dan sembako bagi warga dan pedagang di Kelurahan Yosodadi dan Yosorejo, (18/07/2021). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Dinas Sosial dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigran, Sekretaris Camat Metro Timur dan para Lurah Metro Timur, Bhabinkamtibmas, anggota Satgas Covid-19 Kelurahan dan anggota KTN setiap kelurahan. Acara yang berlangsung pukul 08.30 waktu setempat ini, ditujukan kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dan pedagang kaki lima yang terdampak PPKM diperketat. Dalam kesempatan ini, diharapkan bantuan yang diberikan mampu sedikit meringankan dampak pandemi, terutama bagi warga yang isolasi mandiri yang terbatas untuk bepergian. (Sr)
Tim Cyber Buru Pembuat Video Hoaks Kericuhan Pedagang Dengan Aparat
Masyarakat Kota Metro dihebohkan dengan beredarnya video kericuhan para pedagang dan aparat, yang diduga berlokasi sekitaran terminal Kota Metro. Dimana video tersebut bertuliskan “Di Terminal Metro Pusat”. Video berdurasi 30 menit itu disebar melalui media sosial seperti grup-grup di WhatsApp sejak Kamis sore (14/7/2021). Dalam menyikapi hal ini, Kepala Satpol PP yang terwakili Kabid Penegakan Perda Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Metro, Yoseph Nenotaek, STTP, mengatakan semua pedagang terlihat aman-aman saja dan sibuk dengan aktifitasnya. ” Tidak ada kejadian sebagaimana isi video yang disebarkan, situasi aman kondusif. Dengan beredarnya video tersebut, pihak TNI Polri melalui Tim Cybernya sedang melacak si pembuat dan penyebar video hoaks. Kami yakin nanti akan terbongkar. Kita tunggu saja hasilnya,” ujar Yoseph. (Sr)
Kota Metro Raih 17% Capaian Vaksinasi Tertinggi di Lampung
Sasaran vaksinasi di Kota Metro sudah mencapai 17% dari 126 ribu sasaran vaksinasi. Capaian ini merupakan tertinggi di Provinsi Lampung dari Kabupaten/Kota yang lain. Hal ini diungkapkan, Walikota Metro, dr.H.Wahdi,Sp.OG(K), Jumat (16/7/2021). “Alhamdulillah sasaran vaksin ada 126 ribu orang sasaran dan sudah mencapai 17% tercatat sampai hari ini, Jumat 16 Juli 2021. Tentunya Pemerintah Kota Metro mengucapkan terimakasih kepada seluruh Forkopimda yang sudah terlibat,” katanya. Wahdi juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat atas kesadarannya untuk melakukan vaksinasi. Dengan harapan selain vaksinasi terus ditingkatkan, kesadaran masyarakat terhadap penerapan Protokol Kesehatan (Protkes) juga harus tetap ditingkatkan. “Masyarakat harus tetap patuh pada Protkes. Diharapkan masyarakat terus bersabar sampai tanggal 20 Juli, karena instruksi PPKM Mikro diperketat. Mudah-mudahan setelah tanggal 20 Juli, zona kita menurun lagi,” katanya. Di samping itu, Wahdi menjelaskan, kekompakan antara Pemerintah Kota Metro, TNI dan Polri serta Forkopimda yang lain, merupakan kunci sukses dalam penanganan Covid-19 ini. “Tentunya permasalahan Covid-19 harus diatasi dengan bersama-sama. Terkait ketersediaan oksigen, kami juga terus berkoordinasi agar ketersediaan oksigen tetap terjaga,” katanya. Pemerintah Kota Metro juga membuat tim pengendalian dengan berbagai macam fungsi. Diantaranya ada tim Monev KTN, Tim siaga Oksigen Metro (OM), Tim Data Olah Lapor (DOL), hingga Tim Pemantau Pengendalian Obat dan Plaasma Rekonvalense untuk memantau ketersediaan dan keterjangkauan obat. Walikota Metro Wahdi, juga menyinggung terkait ibu hamil dengan reaktif Covid-19 untuk tidak khawatir, akan ditangani di Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Kota Metro. “Kepada ibu hamil yang reaktif Covid-19, jangan khawatir tidak diberikan tindakan. Tentunya rumah sakit akan menerima ibu hamil tersebut, sampai dengan tindakan persalinan,” tutur Wahdi. (Ys)
Pemkot Metro Adakan Rapat Forum CSR, Terkait Penanganan Covid-19
Pemerintah Kota Metro melakukan rapat forum Coorporate Social Responsibility (CSR) tahun 2021, yang berlangsung di Guest House Rumah Dinas Walikota, Jumat (16/07/2021). Rapat yang bertujuan untuk menginformasikan situasi terkini Covid-19, terkait pencegahan Covid-19, mengetahui kondisi dunia usaha saat ini dan dukungan dunia usaha. Pelaku usaha yang hadir diataranya dari PT. Sinar Jaya Inti Mulya, PT. Sekawan Chandra Abadi Metro, Bank Eka Bumi Artha dan pelaku usaha lainnya secara virtual. Bantuan melalui CSR dari PT. Sinar Jaya Inti Mulya berupa APD dan uang tunai 100 juta. Sementara pelaku usaha lainnya, akan memberikan bantuan berupa APD. Walikota Metro Wahdi mengatakan pandemi selama 16 bulan ini sangat berdampak banyak terutama kepada masyarakat di sektor perekonomian. “Saat ini kasus mengalami peningkatan hingga level 2 (dua). RSUD Jend Ahmad Yani Kota Metro merupakan rujukan regional 2 yang menampung pasien dari daerah lain seperti Kabupaten Mesuji, Lampung Timur, dan Lampung Tengah. Lanjutnya, Wahdi menegaskan status PPKM di Kota Metro diperketat, yang artinya krisis. Kondisi sekarang terdapat 3 daerah yang berzona merah di Lampung diantaranya, Lampung Timur, Pesawaran dan Pringsewu. “Terlebih lagi pemerintah pusat menambah kebijakan kepada 43 kota di Indonesia, termasuk Bandar Lampung dan Kota Metro. Kita ingin segera pulih dan terlepas dari masa transmisi. Semua rumah sakit membuat kebijakan yang melindungi tenaga kesehatan, karena para garda terdepan sudah dalam kondisi kelelahan berat,” kata Wahdi. Wahdi juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang akan diberikan. Dan meningatkan para pelaku usaha untuk terus melakukan screening kepada karyawan dan memperketat prokes. Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo, mengharapkan adanya partisipasi pelaku dunia usaha untuk memberikan sembako, peminjaman tabung oksigen dan vitamin kepada KTN di Kota Metro. “Saya juga minta kepada pelaku usaha untuk melaporkan terkait karyawan yang sudah divaksin dan dirapid antigen kepada Kementerian Kesehatan. Untuk bantuan ini juga akan kami laporkan kembali ke Kementerian Perekonomian setelah Idul Adha,” jelas Bangkit. Asisten II Pemerintah Kota Metro Yeri Ehwan, menjelaskan tentang kondisi terkini Covid-19 di Kota Metro sudah ada gambaran umum baik dari sisi pencegahan dan penanganan. Tanggal 10 April 2021 pada tingkat RT di Kelurahan Tejoagung, Purwoasri, Margorejo dan Purwosari sudah melakukan kegiatan pencegahan Covid-19 dengan melibatkan seluruh masyarakat dengan membagikan logistik dan masker. “Hampir seluruh rumah sakit di Kota Metro sudah melakukan secara maksimal dalam penanganan. Pasien Covid-19 yang berasal dari daerah kita mencapai 10-15 persen,” ungkap Yeri. Tambahnya, terkait status di PPKM Mikro Diperketat, Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Metro sudah melakukan penyekatan di 12 titik. “Hal ini bertujuan untuk menekan dan membatasi mobilitas warga . Yang terpenting, kondisi sekarang dilakukan guna menyelamatkan warga dan semua pihak, untuk segera memulihkan kondisi,” ujar Yeri. (Gt/Tm)
Pemerintah Kota Metro Melakukan Operasi Yustisi Dalam Rangka PPKM Diperketat
Walikota Metro didampingi Sekda Metro, Kapolres Metro, Dandim 0411/KM, beserta anggota Polisi, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja melakukan Giat Operasi Yustisi untuk mengecek penyekatan dan pemberlakuan PPKM diperketat di Kota Metro, Rabu, Pukul 21:00 WIB (14/07/21). Operasi dimulai dari Masjid Taqwa Kota Metro, menuju Lapangan Samber, Iringmulyo Kampus, perbatasan Metro Timur, Jl. A.H Nasution dan Jl. Hasanuddin. Pada kesempatan ini, Wahdi mengatakan ada beberapa titik yang harus diperhatikan seperti daerah Kampus, dan Lapangan Samber. “PPKM sekala mikro harus diperketat karena angka kematian di Kota Metro saat ini cenderung meningkat. Semoga dengan melakukan penyekatan di perbatasan Kota Metro dan di beberapa titik membawa dampak lebih baik. Kemudian setiap warga luar yang masuk ke Metro, harus membawa hasil rapid antigen guna keselamatan warga Metro,” ungkap Wahdi. Wahdi juga menyampaikan pencapaian vaksin saat ini cukup tinggi, rata-rata mencapai 9% untuk wilayah Lampung, dan saat ini sudah masuk 14%, pelan-pelan di 15%. “Kita mau Herd Immunity terjadi di Kota Metro, dengan cara memperkuat PPKM di tingkat RT. Oleh karena itu, saya imbau masyarakat agar selalu menggunakan masker dan mencuci tangan, agar menutup transmisi penyebaran virus,” katanya. (cv)
Pemkot Metro Bina Kerja Sama Terkait WASH in HCF
Kick Off Meeting Program Air, Sanitasi dan Kebersihan untuk Fasilitas Kesehatan Puskesmas Kota Metro, Walikota Metro Wahdi membuka acara ini terkait, Water Sanitation and Hygiene in Health Care Facilities (WASH in HCF) secara virtual, di Guest House Rumah Dinas , Rabu (14/07/2021). Melalui program WASH in HCF yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi Way Seputih dengan Pemerintah Kota Metro bisa menjadi kolaborasi yang baik selama 18 bulan. Dengan dukungan Simavi dan SNV diharapkan menjadi penguatan fasilitas air sanitasi dan kebersihan yang kondusif di Puskesmas Kota Metro. Walikota Metro Wahdi, menyampaikan pada Kick Off Meeting dari WASH in HCF untuk fasilitas kesehatan Puskesmas Kota Metro. “Puskesmas adalah garda terdepan. Tentunya kita harus menyiapkan pelayanan yang terbaik, terutama dalam pelayanannya harus diperbaiki. Hal ini terkait visi misi dalam program ini,” ujar Wahdi. Lanjutnya, Wahdi mengatakan bahwa hingga saat ini, warga kita yang mencuci tangan menggunakan sabun hanya 10% dari 40% data saat ini. Sementara 60% lainnya warga acuh dalam kegiatan cuci tangan. Dengan ini OPD dan tempat fasilitas kesehatan, diimbau membuat tempat cuci tangan secara permanen. “Terkait dengan 5 (lima) indikator WASH in HCF yaitu, akses air, sanitasi, kebersihan, pengelolaan sampah, dan kebersihan lingkungan di dalam dan di luar lingkungan Puskesmas. Saya minta Dinas Kesehatan Kota Metro, mampu mengendalikan sampah P3K, agar tidak berada lagi di lingkungan masyarakat,” tegas Wahdi. Kepala Yayasan Konservasi Way Seputih Febrya Ekawati, menyampaikan terima kasih atas kolaborasi sinergi yang sudah terbangun saat ini. Karena yayasan kami pada tahun lalu telah berkolaborasi dengan beberapa pihak, guna membantu membuka akses air bersih dan sanitasi di Kota Metro. Saat ini Puskesmas di Indonesia, belum ada yang mengakomodir kebutuhan khusus, seperti fasilitas air sanitasi dan kebersihan. Oleh karena itu, dengan adanya program ini Puskesmas dapat lebih baik dalam melayani masyarakat.(Gt/Lia)