Pemerintah Kota Metro melalui Bagian Pemerintahan menyelenggarakan “Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro Tahun 2024” yang digelar di OR Setda Kota Metro, Selasa (23/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Metro sebagai narasumber, serta Forkopimda, OPD, dan perwakilan berbagai instansi terkait.
Dalam sambutannya, Pjs. Wali Kota Metro, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah, Yerri Ehwan, M.T., menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna strategis.
“Capacity Building ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, wawasan, dan inovasi seluruh unsur tim pengendalian inflasi,” ujarnya.
Yeri menambahkan bahwa Kota Metro selama ini berhasil menjaga inflasi dalam koridor yang ditetapkan pemerintah, bahkan mampu menunjukkan inflasi yang rendah dan stabil.
Yeri juga mengungkapkan, “Pemerintah Kota Metro berkomitmen untuk terus menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian inflasi.”
Sejak tahun 2020, inflasi tahunan Kota Metro tercatat sebesar 2,53 persen, meningkat menjadi 5,37 persen pada tahun 2022, namun kembali turun ke 3,05 persen pada 2023. Upaya untuk menjaga inflasi terkendali terus dilakukan, termasuk dengan menerapkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif.
Dalam menghadapi tantangan inflasi, Yerri menyoroti pentingnya menjaga stabilitas pasokan pangan dan harga melalui kerjasama yang erat antara anggota TPID dan instansi terkait. “Kami meminta seluruh pihak untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi, termasuk menjaga kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif kepada masyarakat,” tuturnya.
Sebagai penutup, Yerri mengungkapkan harapan agar langkah-langkah konkret dapat dirumuskan untuk meningkatkan koordinasi antar instansi serta kebijakan yang efektif dalam menjaga stabilitas inflasi di Kota Metro dan diakhiri dengan pembukaan resmi kegiatan.
Zurizal, Analis Kebijakan Ahli Madya yang mewakili Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung, Rinvayanti, menyampaikan pentingnya pengendalian inflasi sebagai upaya menjaga kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan bahwa inflasi, yang merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum, berperan penting dalam menentukan kesejahteraan.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada September 2024, Lampung mencatat inflasi sebesar 0,05 persen month-to-month, dan secara tahunan mencapai 2,16 persen. Ini masih dalam target kendali inflasi tahun 2023 yang ditetapkan di kisaran 1,5 hingga 3,5 persen,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini menjadi landasan bagi pihak-pihak terkait untuk terus membangun semangat kebersamaan dalam mengendalikan inflasi di Provinsi Lampung.
Zurizal juga menyoroti tantangan yang dihadapi akibat ketidakpastian ekonomi global, yang berimbas pada perekonomian nasional dan daerah. Sebagai respons, Provinsi Lampung terus mencari solusi efektif melalui strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Kehadiran narasumber dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung dan Badan Pusat Statistik Kota Metro turut diharapkan memberikan masukan yang dapat diadopsi oleh Pemerintah Kota Metro untuk menjaga kestabilan harga.
“Kami berharap pemerintah kota dapat mengadopsi masukan ini untuk mengendalikan inflasi, sehingga gejolak harga tidak berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat,” kata Zurizal.
Zurizal juga mengingatkan kembali arahan Penjabat Gubernur Lampung yang disampaikan dalam High Level Meeting sebelumnya, yang menekankan perlunya langkah-langkah konkret dalam pengendalian inflasi. (bsr/ygy)