Pemerintah Kota Metro mengadakan rapat terkait monitoring dan evaluasi di RSUD Jend Ahmad Yani di Guest House Kota Metro, Senin (09/08/2021).
Walikota Metro Wahdi dalam rapat mengatakan, satuan pengendalian internal harus dibagi dan harus dikuasai dan diatur secara keseluruhan, baik pada proses pelayanan.
“Saya minta RS Jend Ahmad Yani untuk lebih memperhatikan para Dokter dan Analisis SDM. Kemudian untuk setiap KTN se-Kota Metro, perlu adanya 1 dokter dan 1 perawat dalam penanganan masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo menyampaikan bahwa, RSUD Jend A.Yani ini sudah mengantisipasi tentang ketersediaan oksigen. Maka itu, Pemkot Metro bekerja sama MoU dengan Farmator.
“Pada bulan September, mudah-mudahan sudah bisa terpasang dengan kapasitas 5 ton di RS Mardi Waluyo. Karena sebelumnya, RS Mardi Waluyo pernah kehabisan oksigen sebanyak 2 ton, dan harus meminjam ke RS Muhammadiyah sebanyak 15 tabung. Untuk itu, kami juga telah melakukan kerja sama untuk memastikan ketersediaan oksigen,” papar Bangkit. (Tm/Ian)


