Pemerintah Kota Metro bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Metro mengadakan Rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kota Metro, melalui zoom meeting di Ruang OR Setda, Jumat (04/06/2021).
Walikota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, situasi zona dapat berubah dalam satu minggu sesuai dengan penilaian gugus tugas. Penilaian ini dilakukan menjadi 3 kriteria : Epidomologi, Surveilans dan Pelayanan Kesehatan, perlunya melakukan 3T (Test, Tracing, dan Treatment) kepada masyarakat yang melakukan perjalanan dari luar daerah.
“Jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 1.127, dan sudah mengalami penurunan kasus di bulan Februari dan Maret. Banyaknya pasien terpapar Covid-19 tanpa gejala sebanyak 66%, tanpa riwayat perjalanan 83%, dan tanpa riwayat kontak sebesar 72%,” ungkapnya.
Lanjutnya, sesuai dengan Instruksi Walikota Metro Nomor 3 dan 4 Tahun 2021, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bebasis mikro dan mengoptimalkan KTN pada tingkat kelurahan.
“Dengan adanya pemberlakuan PPKM di kelurahan ini cukup membuat kemajuan, pengurangan pertambahan pasien Covid-19 di berbagai kelurahan. Perubahan zona yang signifikan di berbagai kelurahan merupakan keberhasilan kita bersama,” ucapnya.
Lanjutnya, Pemkot juga sudah menyiapkan rencana program vaksinasi secara massal untuk masyarakat pada fasilitas umum, vaksinasi drive thru, dan vaksinasi gotong royong, sebagaimana yang telah diinstruksikan oleh Presiden di masa Pandemi Covid-19 ini.
“Tetapi ada masalah, ini masih hanya rencana saja. Vaksin yang untuk daerah kita belum ada. Jadi ini masih rencana yang akan dilaksanakan apabila vaksin sudah ada,” ungkapnya.
Kapolres Metro Retno Prihawati, menyampaikan bahwa selama pandemi ini telah melakukan kegiatan Operasi Yustisi dari periode Januari-Mei 2021 sudah sebanyak 103.678 orang dengan berbagai kasus, diantaranya tidak memakai masker, tidak jaga jarak, dan kasus kasus lainnya.
“Kami juga melakukan giat operasi yustisi terhadap beberapa tempat, baik tempat olahraga, wisata, mall, tempat ibadah, pasar, terminal, toko, restoran, kantor dan berbagai tempat lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk menyadarkan masyarakat kembali bahwa seberapa pentingnya melakukan prokes di luar rumah,” ujarnya.
Retno juga mamaparkan perlu adanya penekanan aturan agar tidak terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19 kembali. Oleh karena itu, mari kita perketat kembali peraturan yang telah dibuat selama ini, agar masyarakat kembali menaati peraturan yang ada.
“Pemerintah Kota Metro juga sudah menyediakan tempat isolasi, KTN (Kampung Tangguh Nusantara), Gedung Pramuka Buper, RSUD Jend Ahmad Yani, RS Mardi Waluyo, RSU Muhammadiyah, serta RS Islam,” tambahnya.
Dewan Kesenian Metro Muadin Evwari, juga menyinggung mengenai orang yang bekerja di bidang seni sudah kehilangan pekerjaannya selama masa pandemi Covid-19 ini.
“Kami juga perlu adanya kegiatan di masa pandemi ini. Kami akan berperan sesuai prokes dalam konteks hajatan nantinya. Asosiasi kami juga bersikap untuk tetap efektif bekerja. Dan kami juga akan melaksanakan semuanya sesuai prokes, serta tetap mengontrol berjalannya hajatan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan BPBD juga memaparkan terkait kegiatan hajatan yang kembali mulai bermunculan. Diharapkan untuk menghidupkan kembali Satgas tingkat kelurahan, guna meminimalisir terjadinya kerumunan massa.
“Kami mengharapkan untuk menghidupkan kembali Satgas tingkat kelurahan. Pemasangan tarup maksimal 4 unit dengan ukuran maximal 3 x 6, dan juga menyiapkan persiapan kursi hanya sebanyak 50% saja dan tidak lupa juga untuk selalu menyiapkan handsanitizer di tiap pintu masuk dan keluar dan selalu memakai masker,” ujarnya. (Ins/Gt)