Pemerintah Kota Metro melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan panen raya padi pertanian santri yang berlangsung di lahan pertanian Pondok Pesantren Nurul Anwar, Sabtu (13/12/2025).
Dalam sambutannya, Heri menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peran yang sangat strategis, tidak hanya sebagai penyedia bahan pangan, tetapi juga sebagai penopang ketahanan ekonomi masyarakat, pencipta lapangan kerja, serta instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan.
“Karena itu, perhatian dan dukungan pemerintah terhadap pembangunan pertanian menjadi sangat penting dan tidak pernah surut,” ujar Heri.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Metro memiliki komitmen kuat dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Meskipun Kota Metro berstatus sebagai daerah perkotaan, namun tetap memiliki potensi pertanian yang signifikan dengan luas lahan sawah mencapai 2.588,89 hektare.
“Potensi ini merupakan aset penting yang harus dijaga dan dimanfaatkan sebaik mungkin demi mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Heri mengapresiasi kegiatan pertanian santri yang dinilai mampu membuktikan bahwa santri tidak hanya dibekali ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan praktik di bidang agribisnis dan teknologi pertanian.
“Kegiatan seperti ini mencerminkan wujud santri yang mandiri, berdaya saing, dan mampu berkontribusi nyata untuk negeri. Kami berharap keberhasilan panen raya ini dapat menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain di Kota Metro untuk terus berinovasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Anwar, Slamet Wahyudi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan panen raya padi yang dihasilkan dari kerja keras para santri dan pendamping.
Ia menegaskan bahwa pertanian merupakan bagian dari pendidikan karakter dan kemandirian santri di Pondok Pesantren Nurul Anwar.
“Di pesantren ini kami menanamkan nilai bahwa santri harus mampu mandiri secara spiritual dan ekonomi. Moto kami adalah tahan pangan mandiri, semangat ngaji, dan semangat bertani,” ujar Slamet Wahyudi.
Menurutnya, pertanian santri bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan pesantren, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran agar santri memiliki keterampilan hidup yang bermanfaat ketika kembali ke tengah masyarakat.
“Kami berharap sinergi antara pesantren dan pemerintah daerah terus terjalin, sehingga program pertanian santri dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas,” tutupnya.
Kegiatan panen raya padi tersebut berlangsung dengan penuh antusias dan menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara pemerintah daerah, pesantren, dan santri dalam mendukung ketahanan pangan serta pemberdayaan generasi muda.
(Win).

