Suasana malam di Kelurahan Sumbersari, terasa istimewa, Senin (30/6/2025), saat ratusan warga memadati area acara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-87 Kelurahan Sumbersari.
Meskipun sempat diguyur hujan sebelum acara dimulai, semangat warga tidak surut untuk menyaksikan pagelaran budaya bertajuk “Semar Mbangun Kelurahan” yang menghadirkan pertunjukan wayang kulit sarat makna dan nilai kebangsaan.
Pagelaran tersebut menjadi puncak dari perayaan HUT ke-87 dan sekaligus menjadi simbol kuatnya semangat masyarakat dalam melestarikan seni tradisional serta menjaga identitas budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia, Bapak Sodiq, S.Pd., yang menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat dan dukungan berbagai pihak dalam menyukseskan acara.
“HUT ke-87 ini bukan sekadar perayaan seremonial. Ini adalah ruang refleksi atas sejarah panjang dan perjuangan warga dalam membangun Sumbersari Bantul hingga menjadi seperti sekarang. Semoga acara ini menguatkan kembali semangat gotong royong dan kecintaan kita pada budaya,” ucapnya.
Sodiq juga membacakan sejarah singkat kelurahan, yang menggambarkan transformasi sosial dan dedikasi kolektif masyarakat dari masa ke masa.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Suwandi, S.I.P., M.M., yang hadir mewakili Wali Kota Metro. Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak dapat dipisahkan dari upaya membangun karakter masyarakat.
“Lakon Semar bukan hanya legenda, tapi filosofi tentang kepemimpinan yang jujur dan merakyat. Wayang adalah sarana yang bijak untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan, khususnya kepada generasi muda,” ujarnya di hadapan ratusan hadirin.

Sebagai bentuk penghargaan, acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada para mantan Lurah dan tokoh pamong RW 01, termasuk kepada Bapak Riskanto, Bapak Suparjo Rustam, S.IP., Bapak Ade Erwinsyah, S.STP., Bapak Drs. Rafiudin, dan Bapak Sudono. Puncak simbolis acara ditandai dengan penyerahan tokoh wayang oleh Suwandi kepada Ki Dalang Kunto Guritno, S.Sn., sebagai tanda resmi dimulainya pagelaran.
Pagelaran “Semar Mbangun Kelurahan” yang dibawakan oleh Ki Dalang Kunto menyajikan pesan kuat tentang pentingnya moralitas dalam kepemimpinan serta peran masyarakat dalam menjaga harmoni sosial. Alunan gamelan, kekuatan narasi, dan partisipasi warga menjadikan malam itu bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan.
Malam yang semula disambut hujan, berubah menjadi malam penuh makna. Warga tetap bertahan hingga akhir, menikmati setiap babak dengan penuh antusiasme.
“Semoga peringatan ini menjadi titik tolak untuk membangun Kelurahan Sumbersari yang semakin maju, mandiri, dan berdaya saing, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan,” pungkas Suwandi. (Dns/Ys)


