Pemerintah Kota Metro kembali menyelenggarakan Lomba Kelurahan Tingkat Kota sebagai upaya strategis untuk mengevaluasi dan memperkuat kinerja pemerintahan kelurahan. Kegiatan ini tak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga media kolaboratif untuk mempromosikan inovasi, pemberdayaan masyarakat, serta ketahanan sosial dan ekonomi, sejalan dengan tema nasional, Rabu (14/05/2025).
Dengan tema ‘Kelurahan Tangguh Pangan, Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas’ Asisten I Kota Metro Supriyadi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas pencapaian luar biasa Kota Metro dalam ajang lomba kelurahan di tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah tahun 2022 kita dari Metro yang diwakili Kelurahan Tejoagung dan berhasil menang di tingkat provinsi. Tahun 2023, kita maju melalui Kelurahan Yosorejo dan alhamdulillah berhasil menjadi juara satu tingkat nasional. Tahun 2024, Kelurahan Yosodadi kembali berhasil meraih gelar juara nasional”, ujar Supriyadi.

Supriyadi juga menekankan bahwa mempertahankan gelar juara nasional adalah tantangan yang berat. Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh tim penilai dari kota agar tetap objektif dalam memberikan penilaian.
“Untuk tim juri, nilai lah dengan sejujur-jujurnya, apa adanya. Kita mencari yang terbaik di antara yang baik, bukan memaksakan sesuatu yang biasa menjadi luar biasa,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa lomba ini merupakan bagian dari upaya evaluasi menyeluruh dalam aspek penyelenggaraan pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan oleh kelurahan.
“Melalui lomba ini, kita berharap bisa mengenalkan berbagai inovasi dan terobosan dari kelurahan-kelurahan, termasuk Imopuro yang menjadi bagian penting dari pusat pemerintahan Kota Metro, lanjut Supriyadi.
Tema tahun ini, “Kelurahan Tangguh Pangan, Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas”, menunjukkan betapa pentingnya peran kelurahan sebagai ujung tombak pemerintahan yang dekat dengan masyarakat. Kelurahan diharapkan mampu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Supriyadi juga menyoroti pentingnya sinergi antara Lurah, Camat, masyarakat, serta tokoh-tokoh masyarakat dalam membangun kelurahan yang mandiri dan kreatif, khususnya melalui pengembangan UMKM dan pertanian kota atau urban farming.
Lomba kelurahan ini dinilai berdasarkan tiga komponen utama yaitu administrasi, pemaparan peserta, dan indikator-indikator evaluasi sesuai Permendagri 81 Tahun 2015, yang meliputi bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
Selanjutnya, Supriyadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung jalannya lomba ini dengan sungguh-sungguh. Ia mengingatkan para tim penilai agar tetap profesional dan bersikap santun kepada masyarakat selama proses penilaian.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro, Ny. Eni Sumiyati Bambang, S.IP, menyampaikan pentingnya peran keluarga dalam pembangunan masyarakat. PKK sebagai gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat terus berupaya menjadikan keluarga sebagai pelopor perubahan.

“Visi PKK adalah mewujudkan keluarga sehat, cerdas, berdaya, beriman dan bertaqwa menuju Indonesia maju 2025, ungkapnya.Ia juga menjelaskan bagaimana 10 Program Pokok PKK dijalankan secara bertingkat mulai dari dasawisma hingga tingkat kota, mencakup bidang keagamaan, pendidikan, keterampilan, kesehatan, lingkungan, hingga ekonomi kreatif,” kata Eni Bambang.
PKK menjadi mitra strategis pemerintah dengan menyerap aspirasi masyarakat, menyusun perencanaan, dan melaksanakan kegiatan yang menyentuh langsung semua bidang kehidupan masyarakat, tambahnya.
Sementara itu, Lurah Imopuro dalam paparannya memperkenalkan berbagai potensi dan inovasi yang dimiliki oleh wilayahnya. Kelurahan Imopuro memiliki sejumlah UMKM unggulan seperti Batik Echo print dan Sibori dari Godong Asri, Belita Raju, Jamu Berkah Sehat, serta Bolu Kenong. Selain itu, potensi seni dan budaya juga tumbuh subur melalui pertunjukan Tambur Minang Lestari.

Di bidang pertanian perkotaan, Kelurahan Imopuro dikenal dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) seperti Sejaim, Serasi, dan Jaya Imopuro, yang aktif menanam dan membudidayakan tanaman untuk konsumsi masyarakat sekitar. Kegiatan pertanian ini sangat membantu kebutuhan keluarga dan lingkungan sekitar.
“Kami juga aktif dalam kegiatan keagamaan melalui BKMT Permata serta gotong royong bersama pamong, PKK, dasawisma, dan Karang Taruna,” tutur Bu Lurah.
Lurah Imopuro juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, termasuk tim penilai dan Ketua Tim Penggerak PKK.Dengan penyelenggaraan Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro ini, Pemerintah Kota Metro menunjukkan keseriusan dalam mendorong kinerja kelurahan, memperkuat kemandirian masyarakat, serta mempertahankan prestasi nasional sebagai kota yang adaptif, tangguh, dan berdaya saing tinggi. (Md/Sr)


