Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro menggelar bedah buku di halaman Rumah Asisten Wedana Metro, Jumat (26/7/2024).
Dalam bedah buku ini dihadiri puluhan tenaga pengajar maupun mahasiswa yang akan menerapkan pada keilmuan sejarah setelah berkarir di bidang profesional.
Dua buku yang dibedah adalah Pemanfaatan Cagar Budaya Kota Metro Menuju Destinasi Wisata Sejarah dan Panduan Pembelajaran Berbasis PJBL dan PBL Sejarah Lokal dan Cagar Budaya untuk Kurikulum Merdeka.
Hadir sebagai narasumber Oki Hajiansyah Wahab dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Karsiwan akademisi IAIN Metro dan Bahtiar Afwan dari UM Metro.
Kadisdikbud Kota Metro, Suwandi mengatakan sejak Kota Metro memiliki kurikulum lokal sejarah dan cagar budaya para guru dapat mengembangkan berbagai kreatifitas dalam pembelajaran.
Dua buku ini merupakan salah satu materi atau sumber pembelajaran bagi para guru agar dapat terus mengembangkan pembelajaran bagi para peserta didik.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Siti Rogayati Seprita berharap ke depan para guru akan menjadi garda depan dalam mendorong pendidikan karakter bagi para peserta didik.
“Terlebih kini sudah ada kebijakan wajib kunjung cagar budaya kepada siswa SD dan SMP se Kota Metro sebagai ikhtiar mendorong visi berbudaya,” tambahnya
Karsiwan menambahkan lewat kurikulum lokal yang ada sekarang harus terus dikembangkan agar menjadi materi pembelajaran yang menarik dan melahirkan daya kritis.
“Kurikulum ini merupakan kolaborasi antara dosen dan para guru pengajar sebagai kontribusi keilmuan yang harapannya lebih berorientasi student centre,” jelasnya
Senada Bachtiar Afwan menambahkan lewat kurikulum lokal semacam ini harapannya akan lahir pembelajaran yang bermakna.
“Kerja bersama antara perguruan tinggi dan para guru akan lebih membuat kurikulum ini terus berkembang sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman,” pungkasnya. (ok/yus)