Rektor Universitas Muhammadiyah Metro, Nyoto Suseno beserta jajaran menemui Wali Kota Metro, Wahdi dalam rangka membahas pembangunan Fakultas Kedokteran.
Nyoto mengungkapkan bahwa, progres pendirian Fakultas Kedokteran (FK) UM telah mencapai 80 persen, namun masih terdapat kendala terkait dengan Rumah Sakit (RS) pendidikan.
Pada saat mengundang asosiasi untuk bimbingan teknis (bimtek), ternyata RS Menggala yang direncanakan sebagai rujukan mendapat penolakan dikarenakan kurangnya fasilitas yang memadai. Hal ini dijelaskan pada saat audiensi di Ruang Kerja Wali Kota setempat, Kamis (02/05/2024).
“Awalnya RS pendidikan direncanakan di RSUD Jendral Ahmad Yani, namun rumah sakit tersebut sudah bekerjasama dengan Universitas Malahayati sehingga kami mencari alternatif lain seperti RSUD Muhammadiyah yang memiliki kualitas yang memadai,” ucapnya.
Wali Kota Metro Wahdi, dalam tanggapannya, RSUD Ahmad Yani yang sejak lama diinisiasi sebagai rumah sakit pendidikan kedokteran kini sudah tercapai.
Dirinya mengatakan bahwa pengembangan Fakultas Kedokteran tersebut dihadapkan pada tantangan dengan peningkatan mutu kualitas lulusan dokter jika rumah sakit pendidikan tersebut bertipe C dan fasilitas yang kurang.
Dia berharap adanya komunikasi yang baik antara rumah sakit pendidikan utama dengan rumah sakit pendidikan afiliasi agar dapat meningkatkan kualitas secara keseluruhan.
“Kita memerlukan sekali fasilitas yang memadai dan proses yang berjalan lancar untuk menjadikan rumah sakit pendidikan utama di Kota Metro minimal tipe B sehingga para lulusan kedokteran mempunyai kemampuan lebih jika sudah lulus dari pendidikannya dan dapat memuaskan dalam pelayanan kepada pasien,” ungkap Wahdi.
Upaya UM Metro dalam mewujudkan Fakultas Kedokteran ini tentunya dalam rangka turut membersamai Visi Kota Metro, Yaitu “Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya”. (tm/ygy)
