Walikota Metro bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Metro melaksanakan kegiatan Ngopi (Ngobrol Seputar Literasi), kegiatan ini dilakasanakan di Guest House Rumah Dinas Walikota Metro, Sabtu (04/12/2021).
.
Kegiatan Ngopi kali ini bertemakan Metro Kota Literasi. Dalam hal ini, Wahdi Siradjuddin selaku Walikota Metro, Silfia Naharani sebagai Bunda Literasi dan juga Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia menjadi narasumber.
.
Wahdi mengatakan kegiatan literasi ini harus terus dilaksanakan. “Literasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, tidak hanya itu saja literasi juga merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan”, ungkap Wahdi.
.
Lanjutnya, Literasi bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan negara, dan daerah kedepannya. Generasi muda memiliki kepribadian unggul dan mampu memahami pengetahuan serta teknologi untuk bersaing secara lokal dan global. Generasi muda menjadi faktor penting karena memiliki semangat juang yang tinggi, solusi yang kreatif, dan perwujudan yang inovatif.
.
Sementara itu, Silfia Naharani sebagai Bunda Literasi Kota Metro juga menyampaikan persetujuannya bahwa Kota Metro adalah Kota Literasi. Sebab, di setiap kelurahan Kota Metro sudah memiliki perpustakaan kelurahan, pojok baca masyarakat di setiap instansi, dan juga taman baca masyarakat yang menaungi.
.
“Kota Metro juga sedang menaungi dan mengembangkan literasi budaya tentang heritage rumah informasi sejarah. Dengan seperti ini Kota Metro wajib menjadi Kota Literasi. Perkembangan Literasi di Kota Metro sangat pesat, maka dari itu kita harus berkolaborasi bersama dari berbagai unsur,” ungkapnya.
.
Duta Baca Indonesia periode 2021-2025 Heri Hendrayana Harris atau yang lebih populer dengan nama Gol A Gong memberikan tanggapan seputar Literasi. Dirinya mengungkapkan bahwa Kota Metro sudah menjadi kota kreatif karena sudah memenuhi beberapa unsur seperti adanya komunitas-komunitas forum enterpreuner, forum baca masyarakat, dewan kesenian, pocadi, dan perpustakaan masyarakat juga sudah tumbuh.
.
“Kedepannya saya mengaharapkan di setiap rumah memiliki perpustakaan, untuk mengembangkan literasi keluarga. Jadi literasi bukan hanya ada di luar melainkan juga di dalam rumah,” ungkapnya.
.
Gol A Gong menilai bahwa revitalisasi perpustakaan pada akhirnya bisa menjadi tempat yang digemari oleh masyarakat Indonesia yang isinya tidak hanya terpaku tentang buku-buku tapi juga mengenai karya yang bisa menginspirasi masyarakat yang berkunjung ke perpustakaan. (ins/gt)


