Walikota Metro Wahdi didampingi Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Metro Siti Aisyah menjadi Narasumber Radar Lampung TV dalam Talkshow program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Provinsi Lampung, yang berlangsung di Rumah Galeri Produksi Aneka Keripik Kriuk 21, terkait dialog khusus seputar upaya Pemkot dalam mengurangi dan mengatasi permukiman kumuh, Senin (29/11/2012).
.
Pada kesempatan tersebut Tim Radar Lampung TV melontarkan beberapa pertanyaan kepada Walikota yang salah satunya terkait upaya apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Kota Metro dalam mengurangi dan mengatasi permukiman kumuh yang di deklarasikan bahwa Metro nol (0 %) kumuh, sebab kumuh itu tidak sehat, kumuh itu tidak indah.
.
Wahdi menjelaskan adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Metro untuk menuju kota layak huni dan kota sehat yakni dengan cara bekerjasama dengan masyarakat dalam pemberdayaan serta menggunakan program dari KOTAKU yang dilihat dalam komponen-komponen seperti dilihat pada Kelurahan Hadimulyo Barat, Hadimulyo Timur dan Iringmulyo yang harus menjadi perhatian untuk menstrategikan masyarakat agar terlepas dari pilar satu.
.
“Untuk itu startegi sanitasi kota harus dibuatkan Masterplane dari rumah-rumah warga terhadap limbah, drainase dan sampah rumah tangga yang harus menjadi perhatian agar tidak menjadi penyakit, dan untuk itu harus ada kemauan dari masyarakat itu sendiri, dan Pemerintah Kota Metro harus bersama-sama masyarakat, mulai dari perencanaan, tata kota, hunian-hunian dalam revisi RT/RW ketika membuat perencanaan kota layak huni, kota sehat, dan kota berkelanjutan,” terangnya.
.
Sementara itu Tim Radar Lampung TV juga menanyakan strategi dan program-program apa saja yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Metro dalam mendukung Pemerintah dalam meningkatkan pendapatan para pelaku usaha yang ada di Kota Metro.
.
Dalam hal ini, Siti Aisyiah menerangkan, adapun strategi dan program-program yang dilakukan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kota Metro dalam mendukung Pemerintah Kota yakni dimulai dari mengecek legalitas pada produk itu sendiri, seperti surat izin, komposisi kehalalan, memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat mengenai cara mendesain produk, mengadakan pendampingan permodalan melalui KUR dari beberapa Bank dan lembaga keuangan yang ada di Kota Metro, membantu pemasaran produk melalui aplikasi Metro Bangga Beli yakni setiap warga Metro harus bangga dan mau membeli produk UMKM Kota sendiri,” terangnya. (nv/gt)