Duka yang mendalam tengah menyelimuti Pemerintah Kota Metro pasal nya Hj. Asih Kusminah, S.Pd binti Basir Istri dari Wakil Walikota Metro, Drs. H. Qomaru Zaman, MA meninggal dunia pada hari Jum’at 1 Maret 2024, pukul 19.42 WIB. Almarhumah menghembuskan nafas terakhir di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Jend. Ahmad Yani dengan meninggalkan satu orang suami, satu orang anak dan dua orang cucu. Suasana haru menyelimuti para pelayat yang datang ke rumah duka di Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur, bersama dengan upacara pelepasan jenazah almarhumah Asih Kusminah sebagai bentuk penghormatan terakhir yang di lakukan oleh Pemerintah Kota Metro. Sebagai inspektur Upacara Walikota Metro, Wahdi Dr. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG(k), M.H mengatakan atas nama Pemerintah Kota Metro mengucapkan terimakasih atas pengabdian yang telah diberikan oleh almarhumah semasa hidup. “Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan ikhlas untuk menjalaninya karena kita tahu semua yang hidup pasti akan pergi, saya dan keluarga serta segenap masyarakat mengucapkan belasungkawa sedalam dalam nya dan almarhum diterima disisi nya,” Katanya. Jenazah yang di kenal ramah semasa hidupnya ini kemudian di semayatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di tejosari Kecamatan Metro Timur. (Bsr/yus)
Buka Konferkot PWI Metro, Wahdi Harapkan PWI Tetap Menjadi Pilar Pembangunan
Walikota Metro, Wahdi Dr. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG(k), M.H menyebutkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) merupakan salah satu dari empat pilar pembangunan yang bersinergi dalam kemajuan suatu Daerah. Hal ini disampaikannya saat membuka acara Konferensi ke VII PWI Kota Metro yang berlangsung di gedung Wisma Haji Al-Khairiyah pada rabu (28/02/2024). Wahdi juga memberikan apresiasi kepada PWI serta pihak-pihak terkait atas terlaksananya kegiatan konversi PWI ke-7 hari ini. Menurutnya, media merupakan civil society yang penting dalam mendorong transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan untuk pembangunan yang ada di Bumi sai wawai ini. “Saya sudah sering menyampaikan peran media dalam pembangunan yakni sama seperti pernyataan kemerdekaan Indonesia yang disebarluaskan melalui media,” kata Wahdi. Tanpa adanya bantuan dari media massa sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah, maka pembangunan di Provinsi Lampung tidak akan berjalan dengan baik. “Konversi hari ini diharapkan dapat menentukan masa depan PWI untuk Kota Metro yang bisa membentuk suatu ekosistem cerah dan ceria. Jika sudah berawal dari cerah dan ceria maka akan membuat cerdas, cermat, empati, dan responsif menuju masyarakat yang berjaya juga makmur,” Kata Wahdi. Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Provinsi Lampung, Wirahadikusumah mengungkapkan bahwa anggota PWI harus terus bergerak dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Kita harus cepat adaptif dengan kemajuan teknologi, sekarang ini ada Artificial Intelligence, kecerdasan buatan yang memang itupun kalau kita tidak segera memahaminya kita akan terlindas,” ucapnya. “Beberapa peran-peran wartawan sudah digantikan oleh AI, sekarang lewat AI membuat artikel bisa. Itu yang maksud saya kita harus cepat meningkatkan kualitas dan mutu serta berproses dan beradaptasi dengan teknologi saat ini,” sambungnya. Menurutnya, PWI Kota Metro kedepan perlu memprioritaskan pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan sebagai program kerja. “Maka di PWI itu jika ada 10 program, 1 sampai 9 nya itu pendidikan dan pelatihan dan yang ke-10 itu adalah dan lain-lain. Maka saya menghimbau kepada seluruh anggota PWI di Lampung ketika kegiatan itu berorientasi terhadap pendidikan dan pelatihan,” ujarnya. Selain itu, ia juga menilai bahwa wartawan perlu memiliki kompetensi. Sehingga, seluruh anggota PWI di Lampung wajib mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). “Kalau uji kompetensi itu memang diwajibkan oleh dewan pers, karena PWI adalah konstituante dewan pers maka bagi PWI adalah wajib. Siapapun yang ingin menjadi anggota biasa PWI dia harus ikut uji kompetensi,” jelasnya. “Uji kompetensi itu menurut kami, wartawan itu adalah profesi dan erat kaitannya dengan kompetensi. Karena narasumber akan yakin kepada kita bahwa kompetensi kita adalah wartawan yang memiliki sertifikat kompetensi,” imbuhnya. Selain profesionalitas wartawan, kode etik bagi anggota PWI juga harus dijunjung tinggi. Ia meminta seluruh anggota PWI Metro ke depan untuk menjalankan kode etik saat melakukan tugas peliputan. “Karena kita ini profesi maka harus dibedakan, semua profesi itu adalah pekerjaan tetapi tidak semua pekerjaan itu adalah profesi. Profesi itu berkaitan erat dengan adanya kode etik, bagi kita kode etik itu dibuat supaya kita tidak arogan,” ungkapnya lagi. Dikesempatan yang sama Ketua PWI Kota Metro, Rino Panduwinata, mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu mempersiapkan kegiatan ini sehingga berjalan dengan baik. “Saya juga berharap kedepannya kegiatan ini bisa berjalan sukses, aman, serta terus bersinergi dan berkarya untuk pembangunan Kota Metro yang kita cintai ini,” Ujarnya. Dikesempatan ini juga Rino Panduwinata kembali dilantik menjadi Ketua PWI periode 2024-2027 dengan harapan kedepannya PWI Kota Metro bisa lebih berkontribusi dan bersinergi dalam pembangunan. (Bsr/tyo)
Pastikan Program 2024 Berjalan Lancar, BPKP dan Pemkot Metro Gelar Entry Meeting
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Nani Ulina Kartika Nasution melakukan Entry Meeting Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran (Evran) APBD 2024 dengan Pemerintah Kota Metro, Rabu (28/02/2024). Kegiatan entry meeting ini dilaksanakan untuk mengawali rangkaian program kerja evaluasi perencanaan penganggaran yang dilaksanakan serentak pada bulan Februari 2024. Evaluasi Perencanaan Penganggaran bertujuan untuk memastikan program, kegiatan dan anggaran dirancang secara efektif dan efisien untuk menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Bertempat di Ruang Rapat Wali Kota, kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin, Sekretaris Daerah Bangkit Haryo Utomo, dan para Kepala OPD Penanggung Jawab Sektor yang akan dievaluasi. Wali Kota dalam sambutannya menyampaikan evaluasi tersebut menjadi gambaran bagi Pemkot Metro dalam menurunkan angka isu strategis. “Tentu sudah menyeluruh dan juga menjadi gambaran buat kita, seperti manajemen resiko dalam penyelenggaraan pemerintah dan upaya upaya ini harus memang dilakukan secara transparansi karena banyak hal termasuk isu strategis dalam penurunan angka kemiskinan, pengangguran dan stunting yang harus turun angkanya. itu harus ada upaya dari pemda untuk hal tersebut, saya minta kepada sekda dan penanggung jawab sektor dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai ke evaluasi,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Nani Ulina Kartika Nasution menyampaikan bahwa evaluasi dan perencanaan penganggaran tahun 2024 diprioritaskan pada sektor pengentasan kemiskinan dan penanganan prevalensi stunting. Kegiatan ini terfokus pada ketepatan penerima manfaat yang merupakan kunci utama kesuksesan program pemerintah ini. “Tujuan dari evaluasi perencanaan dan penganggaran yang dilaksanakan BPKP merupakan upaya pemerintah untuk memperoleh gambaran umum perencanaan dan penganggaran yang dievaluasi menyangkut efektivitas dan efisiennya program yang dijalankan,” tambahnya. (tm/yus)
Musrenbang Metro Pusat, Salah Satu Topiknya Pencegahan Banjir dengan Kolam Retensi
Musyarawah Rencana Pembangunan (musrenbang) dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Metro Pusat Tahun Anggaran 2024 diselenggarakan di Gedung Nuwo Budayo, Selasa (27/02/2024). Wali Kota Metro,Wahdi Siradjuddin yang hadir membuka musrenbang, mengajak unsur pemerintahan desa atau kelurahan agar dapat memanfaatkan musrenbang dalam menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakat. Dirinya juga mengatakan bahwa, keseimbangan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan kota. “Sudah diterangkan oleh Camat Metro Pusat bahwa salah satu unsur dalam pembangunan kota membutuhkan kesetaraan dan keseimbangan. Penyelenggaraan pemerintahan mulai dari perencanaan, pelaksanaan tentu harus sesuai dengan aturan,” ucap Wahdi. Wahdi juga menyampaikan ada beberapa catatan penting untuk Kecamatan Metro Pusat ini. “Realisasi anggaran kecamatan Metro Pusat sudah 100 persen. sebagai catatan pembayaran PBB nya terendah diantara 5 kecamatan itu perlu dievaluasi,” “Bukan hanya masalah titik NJOP saja,karena di tahun 2019 kita juga sudah bersama sama DPRD akan kita bahas lebih lanjut. tapi yang paling utama bahwa kita adalah pemerintah yang Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) nya sudah digital,” papar Wahdi. Wali Kota Metro ini juga mengatakan bahwa kepadatan penduduk di suatu wilayah akan berdampak kepada lingkungan, dan beberapa titik drainase di wilayah tersebut menjadi perhatian. Sementara itu, Camat Metro Pusat Yahya Rachmat menjelaskan langkah yang diambil Pemkot Metro dalam penanganan banjir, salah satunya di Kelurahan Hadimulyo Barat. “Pemerintah sedang mengupayakan lahan yang ada di belakang Metro Garden itu untuk ditukar dengan tanah Pemda yang ada di Yosomulyo, Jadi itu adalah salah satu cara untuk mengurangi banjir,” kata Yahya. Dirinya juga sangat berharap sekali kepada pihak luar karena Pemkot Metro sudah siap tinggal menunggu pihak luar apakah mau atau tidaknya. “Karena yang ada sekarang kan untuk resapan tapi saat ini kondisinya ditimbun makanya kalau bisa itu jangan digunakan itu untuk kolam retensi saja untuk wilayah tersebut. (tm/yus)
Sekda Metro Buka FGD TP2DD dan Capacity Building
Dalam rangka penguatan komitmen terhadap digitalisasi transaksi untuk mewujudkan Metro sebagai cashless society, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo menghadiri giat Forum Group Discussion (FGD) dan Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dihadiri oleh Kepala BPPRD dan Bapenda dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, berlangsung di Hotel Aidia Grande, Selasa (27/02/2024). Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Junanto Herdiyawan menjelaskan,salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi ini adalah dengan digitalisasi. “Ini adalah cara yang cepat mendorong pertumbuhan ekonomi karena jika uang beredarnya cepat berarti perekonomiannya sehat, karena digitalisasi itu memperlancar peredaran uang, semakin mudah, semakin cepat, semakin murah maka semakin aman,” paparnya. Dirinya juga mengatakan bahwa,Bank Indonesia mempunyai konsen untuk mendorong pembayaran secara non tunai karena perputaran uang nya lebih cepat dibandingkan penggunaan uang fisik,serta mempercepat pembangunan ekonomi dan pendapatan daerah melalui elektronifikasi. Junanto memaparkan, indeks elektronifikasi Pemerintah Daerah pada semester 2 tahun 2023 secara umum sudah menggembirakan karena hasilnya mengalami peningkatan. “Jadi jumlah pemda digital di seluruh Indonesia sudah mencapai 449 pemda. jadi dari 542 pemda sama dengan 82 persen pemda itu sudah digital. Ini didorong oleh elektronifikasi jenis transaksi pendapatan dan belanja penyediaan alat pembayaran non tunai,”Untuk di pulau Sumatera, sebanyak 154 pemda telah berstatus digital. di Provinsi Lampung, dari 16 pemda,15 nya sudah berstatus digital dan berdasarkan indeks semester 2 tahun 2023 Pemda digital di Provinsi Lampung telah melampaui nilai 90 persen. Sedangkan penerapan ETPD, lanjutnya, diharapkan akan memperbaiki pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah menjadi lebih efisien, transparan, serta akuntabel, dan pada akhirnya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sekda menambahkan, sebagai salah satu pos pendapatan daerah yang dapat kita optimalkan secara penuh dan mandiri, Retribusi Daerah merupakan potensi yang sangat baik untuk dikembangkan pengelolaannya dan harus dimulai dari cara berpikir tentang “mewirausahakan birokrasi”. “Artinya, kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama pelayanan dengan membangun pemahaman yang utuh tentang proses elektronifikasi Retribusi Daerah,salah satunya UPT PAM Kota Metro sedang mengembangkan proses elektronifikasi pelayanan air minum dan masih memerlukan informasi, ilmu dan masukan untuk menyempurnakan pelaksanaannya, baik dari sisi regulasi, database, infrastruktur maupun sumberdaya aparatur,” ucapnya. Bangkit juga mengatakan tentang kepuasan pelanggan, maka kualitas produk dan kualitas pelayanan menjadi 2 (dua) hal fokus utama yang akan melahirkan keuntungan, dalam hal ini Pendapatan Daerah. Meskipun dalam operasionalnya, Pemerintah Daerah tetap memegang prinsip pelayanan publik dimana dukungan anggaran akan tetap dioptimalkan untuk memberikan pelayanan terbaik. “Banyak hal yang terabaikan dalam pengelolaan retribusi Daerah selama ini. Pertama, dukungan operasional pelayanan yang masih sering di- anaktiri-kan oleh Kepala OPD. Akibatnya, infrastruktur pelayanan dalam kondisi tidak baik. Anggaran perawatan sangat minim yang berakibat biaya operasional yang tidak dapat dipenuhi melalui penerimaan retribusi. Ini kenyataan di lapangan yang kita tidak bisa menutup mata,” ungkapnya. Kedua, peningkatan kapasitas aparatur pengelola yang sangat minim sekali bahkan cenderung tidak ada. Padahal Retribusi Daerah merupakan bagian dari pelayanan publik yang harus dihadirkan oleh aparatur-aparatur yang kompeten. Satu hal yang kita lupa adalah pelayanan Retribusi daerah menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Harapannya sistem elektronifikasi retribusi daerah dapat mendorong pengelolaan retribusi secara profesional. Tidak hanya dari sisi transaksi yang lebih akuntabel tetapi juga sistem pelayanan yang baik. (tm/yus)
Gubernur Lampung Puji Walikota Metro dr. Wahdi atas Berdirinya RS Hewan Pertama di Lampung
Akhirnya Provinsi Lampung memiliki rumah sakit hewan pertama dan satu-satunya, yang dilakukan peresmiannya hari ini, Selasa 27 Februari 2024 langsung oleh Gubernur Ir. Arinal Djunaidi. Rumah sakit hewan pertama dan satu-satunya ini mendapat perhatian khusus oleh Ir. Arinal yang juga ketua KONI Provinsi Lampung, dalam menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 khususnya Cabang Olahraga Pacuan Kuda. Ir. Arinal juga memuji inisiasi berdirinya rumah sakit hewan ini oleh dr. Wahdi, Walikota Metro. Menurut Arinal, dengan adanya rumah sakit hewan ini akan mampu menunjang kesehatan hewan baik dari Kota Metro, maupun daerah sekitarnya. Arinal juga menyinggung soal support dari Pemerintah Provinsi Lampung, bahwa support penuh akan diberikan kepada rumah sakit hewan ini, karena Kota Metro baginya memiliki memori kolektif tersendiri saat ia menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian di Kota Metro. “Terkait support tentunya kami bantu, pak kadis kalau ada yang kurang silahkan bilang. Karena provinsi saat ini sudah menjadi provinsi yang mandiri, bisa dikatakan sudah tidak ketergantungan dengan pemerintah pusat kita juga sudah bisa bergerak sendiri, bahkan saat ini Provinsi Lampung tidak memiliki hutang,” kata Arinal. Sehingganya, menurut Arinal program-program yang diberikan oleh Pemprov Lampung kepada Kota Metro adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia terampil baik dalam bidang pertanian maupun peternakan. Dengan adanya rumah sakit hewan ini juga, menurut Arinal Kota Metro bisa menjadi pusat hilirisasi ternak di Lampung. Sehingga meningkatkan taraf perekonomian selain melalui binatang ternak konsumsi juga binatang hias. “Bila perlu kita import kucing hias yang bagus dari luar negeri, kemudian dapat kita kembangbiakan, sehingga bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi warga Metro,” kata Arinal. “Hilirnya di sini, sehingga saya menginisiasi beberapa program yang akan dilakukan. Karena secara luasan masih terbatas, namanya kota tetapi nuansanya masih desa. Nah desanya ini yang akan kita inisiasi akan kita kembangkan agar Metro ini menjadi kota harapan dengan ekonomi yang mapan,” imbuh Arinal. Selain pada peternakan, pihaknya juga sedang menggali potensi pertanian bawang merah, karena saat menjabat sebagai Kadis Pertanian Kota Metro dahulu ia pernah berhasil mengembangkan sapi perah, sehingga SDM nya akan ditingkatkan kualitasnya. “Kan ini baru pertama di Lampung, dan diinisiasi oleh Walikota Metro dan saya sangat senang, karena ada hewan yang kesehatannya harus terjaga, maka kita siapkan Rumah Sakit Hewan. Dan saya harapkan Rumah Sakit Hewan ini tidak hanya untuk hewan peliharaan hias tetapi juga hewan ternak pangan,” kata Arinal saat sesi doorstop. Di tempat yang sama, Walikota Metro dr. Wahdi mewakili Pemkot Metro mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung atas segala dukungan dan kesediaannya hadir meresmikan Rumah Sakit Hewan Metro ini. Wahdi juga mengapresiasi segala persiapan oleh DKP3 Metro sehingga rumah sakit hewan ini bisa diresmikan. Wahdi juga memberikan motivasi dan semangat kepada para tenaga medis kesehatan hewan di RS hewan ini. “Potensi di Metro sangat bagus, sebagai tuan rumah PON di Lampung harus ada rumah sakit hewan. Kolaborasi multidisiplin keilmuan juga harus dilakukan untuk peningkatan peran dan fungsi dari rumah sakit hewan ini,” imbuh Wahdi. Wahdi juga mengajak hospitalia rumah sakit hewan untuk semangat dalam memberikan pelayanan kepada warga Metro dan sekitarnya. Kepala DKP3 Metro Heri Wiranto menjelaskan, dalam rumah sakit ini ada beberapa pelayanan hewan mulai dari sakit ringan hingga berat yang ditangani oleh 9 dokter hewan yang berstatus PNS dan 2 PPPK. Pihaknya juga menjelaskan bahwa Metro memiliki UPT Puskeswan, UPT Rumah Potong Hewan, dan UPT KUB. “Metro tidak memiliki sumberdaya alam yang luas tapi kami yakin punya sumberdaya manusia untuk membantu Lampung dan sekitarnya. Dengan ini mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui kesejahteraan hewan,” kata Heri. Di tempat yang sama, Kepala Balai Karantina Provinsi Lampung Drh. Donni mengapresiasi berdirinya rumah sakit hewan ini. “Kami mengapresiasi atas berdirinya rumah sakit hewan pertama di Lampung ini. Harapannya layanan kesehatan hewan semakin bagus. Sehingga program kita terkait mitigasi penyakit dengan adanya lab mampu mencegah penyakit seperti PMK yang merebak satu tahun lalu. Terkait tugas kita perkarantinaan lalu lintas hewan bisa diperiksa di sini, kita lebih yakin perlaluintasannya hewannya sehat,” kata drh. Donni. (pkl/bsr/agg/yus)
Wujud Syukur Tiga Tahun Pengabdian Wahdi-Qomaru, Ajak Kepala OPD Berdoa dan Sarapan Nasi Tumpeng
Sebagai wujud syukur atas tiga tahun pengabdian sebagai Walikota Metro dan Wakil Walikota Metro dr. Wahdi dan Drs. Qomaru Zaman, dengan mengajak Kepala OPD se Kota Metro untuk sarapan Nasi Tumpeng, di Selasar Kantor Walikota, Senin (26/02/2024). Dengan nuansa sederhana dan penuh kekeluargaan kegiatan syukuran ini diadakan usai apel mingguan dengan pembina Walikota Metro dr. Wahdi, yang dalam apel menyampaikan ribuan terimakasih kepada seluruh Kepala OPD dan jajaran atas dukungannya selama ini. “Selama tiga tahun kepemimpinan saya dan pak Wakil Wali Kota mungkin masih banyak kekurangan tetapi kami terus belajar dan selalu menerima masukan, tentunya untuk membangun kota tercinta ini,” ucapnya. Wahdi menyampaikan Kota Metro harus terus bergerak maju ke depan, pembangunan dasar baik pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraan harus terus ditingkatkan. “Pembangunan harus berjalan terus, kita memasuki tahun 2024 beberapa PR tentunya ada. Khususnya musim penghujan, mengantisipasi banjir maka saat saya memaparkan rencana detail tata ruang (RDTR) kepada Kementerian ATR/BPN bagaimana kesinambungan antara sumberdaya alam dan manusianya,” kata Wahdi. Ia juga mengingatkan kepada seluruh ASN dapat menjalankan kebijakan layanan publik serta senantiasa menerima segala masukan dan saran dari masyarakat demi perbaikan pelayanan. Dirinya juga berterimakasih kepada unsur camat dan lurah karena telah mengawal jalannya Pemilu di Kota Metro sehingga angka partisipasinya sangat tinggi. Usai apel dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh ulama Kota Metro, H. Buya Zakaria Ahmad, ia mendoakan agar kepemimpinan selama tiga tahun kemarin dan sisa waktu yang diberikan menjadi keberkahan bagi warga Metro, dan mendapat nilai pahala di sisi Allah SWT. (tm/yus)
Kecamatan Metro Selatan Gelar Musrenbang, Bahas Beberapa Potensi Sosial Budaya
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro kembali melanjutkan agenda musyawarah perencanaan dan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang mana kali ini Kecamatan Metro Selatan, Senin (26/02/2024). Mengusung tema penguatan pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berbudaya dan berakhlak mulia ini turut dihadiri anggota DPRD, para Staf Ahli, para Asisten setda, para Kepala OPD, Camat Metro Selatan, dan seluruh Lurah di Kecamatan Metro Selatan. Dalam kesempatan ini Camat Metro Selatan, Fajar Riatama memaparkan laporan terkait luas wilayah Kecamatan Metro Selatan dengan luas 14,33 km2 dan jumlah penduduk mencapai 18.377 Jiwa serta jumlah KK sebanyak 6.043. Ia juga mengatakan bahwa untuk menginovasi mengakselerasi percepatan pelayanan masyarakat Kecamatan Metro selatan mempunyai program yaitu sistem pelayanan kendaraan keliling (Si-Keling) dimana program ini menjadi program unggulan dimana masyarakat tak perlu lagi datang ke kantor untuk mengurus perizinan. “Untuk mendukung program ini seluruh kendaraan Dinas (randis) Lurah yang ada di Kecamatan Metro Selatan digunakan untuk percepatan pelayanan masyarakat dimana masyarakat tak perlu lagi datang ke kantor Kelurahan setempat tetapi cukup menggunakan Whatsapp (WA) center di masing-masing Kelurahan,” ujarnya. “Masyarakat cukup WA saja di nomor yang tertera di kelurahan masing-masing nanti petugas staff kami yang akan menghampiri di rumah, dan kami pastikan pelayanan administrasi akan kami layani dengan baik,” kata Fajar. Sementara itu Fajar juga menjelaskan untuk realisasi pajak bumi dan bangunan (PBB) Kecamatan Metro Selatan tahun 2023 mencapai 91,63% hal ini menunjukkan Kecamatan Metro selatan mengalami kenaikan PBB yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 71,6%. “Kesadaran warga penting PBB terus meningkat, ini semua hasil kerja kita semua berkat komunikasi dan koordinasi serta kolaborasi segenap warga Metro Selatan dan juga lurah. Karena pajak sejatinya adalah kewajiban yang harus dan segera di tunaikan,” tuturnya. Di kesempatan yang sama Walikota Metro Dr. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG(k), M.H. mengatakan beberapa waktu lalu Pemkot telah melaksanakan Musrenbang Kelurahan dengan didampingi oleh Bappeda dan beberapa dinas teknis. dari sini pihaknya telah memperoleh daftar prioritas Musrenbang Kelurahan yang akan kita susun kembali menjadi daftar prioritas Kecamatan. Selanjutnya, hasil Musrenbang Kecamatan akan di bawa dalam Forum Perangkat Daerah untuk didiskusikan dan direncanakan dalam Renja OPD Tahun 2025. “Tentunya kita harus benar-benar menyusun prioritas usulan sesuai kebutuhan masyarakat. Jika merujuk pada kebijakan nasional, pemerintah pusat masih memfokuskan pada sektor pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, marilah kita bersama-sama merumuskan prioritas secara objektif,” katanya. “Saya meminta kepada para Camat dan Lurah untuk ikut berdiskusi secara langsung dengan perwakilan masyarakat guna penajaman dan kesepakatan atas usulan,” tambahnya. sementara itu untuk musrenbang tahun ini pihaknya telah menargetkan empat Prioritas Pembangunan yaitu Pembangunan Sumber daya Manusia, Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, Pengembangan Infrastruktur, Sarana dan Prasarana Yang Berkesinambungan, dan juga Transformasi Birokrasi. “Saya berharap pada musrenbang kecamatan ini akan menghasilkan prioritas pembangunan yang merupakan isu-isu prioritas yang melibatkan lintas kelurahan pada kecamatan dan keterhubungan prioritas pembangunan antar kelurahan sehingga pembangunan berkelanjutanakan tercapai,” katanya. (bsr/yus)
Jaga Kelestarian RTH, Komunitas Buat Acara Seru di RTH Mulyojati
Menjaga kelestarian Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan amanat peraturan perundang-undangan. Dalam pasal 29 ayat 2, Undang-undang nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disebutkan proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah Kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah kota. Proporsi minimal 30 persen tersebut digunakan sebagai RTH dimaksudkan untuk menjamin keseimbangan ekosistem dalam kota, sebagaimana yang disebutkan dalam bab penjelasan. Baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat, maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat meningkatkan nilai estetika kota. Hal ini yang kemudian digerakkan oleh Komunitas Selingan Kota Metro, dengan menggelar acara yang seru bernama “Gelar Tikar” yaitu Gerak Menular Bhakti Lingkungan Sekitar. Berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup, acara yang dipusatkan di RTH Hutan Kota Mulyojati, Metro Barat, Minggu 26 Februari ini bertemakan “Berhenti Mengukur Masalah Mulailah Membangun Langkah”. Kegiatan ini juga merupakan wujud komitmen komunitas peduli lingkungan dan para pelajar di Kota Metro di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2024. Di lokasi tersebut juga diadakan berbagai macam kegiatan yang nampak seru. Hal ini juga untuk mendukung fungsi RTH selain fungsi ekologis juga fungsi sosial budaya kemasyarakatan. Hadir dalam acara ini, Ir. Yeri Ehwan selaku Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ardah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), komunitas, pelajar serta pihak swasta. Yerri Ehwan mewakili Walikota Metro dr. Wahdi mengapresiasi inisiatif komunitas maupun stakeholder mengadakan kegiatan ini. Kegiatan semacam ini menurutnya, harus rutin dilakukan karena mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga alamnya. Menurut Ardah, kegiatan ini diawali dengan penanaman pohon dilanjutkan lomba mewarnai terkait lingkungan, pameran karya bank sampah dan ditutup dengan bincang-bincang seputar pengelolaan sampah di Kota Metro. “Kegiatan ini masih dalam rangkaian HPSN 2024, di mana Pemkot Metro bekerjasama dengan komunitas Selingan atau aksi peduli lingkungan dalam upaya menjaga kebersihan dan peduli terhadap sampah di Kota Metro,” kata Ardah. Menurut Ardah, Komunitas Selingan dengan ketuanya yaitu M. Rahmad juga telah berperan aktif dalam menggandeng pihak swasta untuk berkolaborasi dalam acara ini. Ardah berharap, ke depan semakin banyak pihak swasta yang turut andil dalam kepedulian lingkungan di Kota Metro. (fai/yus)
12 Desainer Unjuk Karya di Ajang Fashion Show “KOMPASION”
Pemerintah Kota Metro bersama KOMPASION (Komunitas Penggiat Fashion Kota Metro) menggelar kreatifitas fashion SAY WAWAY (SAY no WAste is our WAY) di Gedung Sessat Agung Kota Metro, pada Minggu (25/02/2024). Acara yang digagas oleh KOMPASION ini setidaknya melibatkan 5 sektor Ekonomi Kreatif, yang juga merupakan bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024 dan sebagai wujud kepedulian komunitas kreatif Kota Metro terhadap isu pelestarian lingkungan hidup. Dalam sambutannya Walikota Metro, dr. Wahdi, Sp. OG (K), MH mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk hadir pada kegiatan ini. “Terimakasih kepada bapak/ibu yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk menghadiri kegiatan ini, mudah mudahan dengan adanya kegiatan ini akan semakin meningkatkan inspirasi dan inovasi kita semua serta semoga dengan adanya kegiatan ini akan semakin menggalakan pariwisata kota metro di bidang pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang dapat didaur ulang sebagai bahan busana dalam upaya mengurangi dampak pencemaran lingkungan,” ucap dr. Wahdi. Sebelum sambutan, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin, menyerahkan SAY WAWAY Award 2024 kepada KOMPASION (Komunitas Pegiat Fashion Kota Metro) dan dana dari donasi melalui KOMPASION senilai Rp 6.000.000 kepada Yayasan Rumah Singgah “Mentari” Kota Metro. “Ini adalah momentum di mana Kota Metro dapat menyelenggarakan acara Say Waway Metro, yang dimana menjadi bukti bahwa masyarakat Metro, khususnya para penggiat fashion dapat mengeluarkan karyanya. Bukan hanya dari Kota Metro saja tapi juga dari luar Kota Metro,” kata Wahdi. Lanjutnya, ia juga berharap acara seperti akan diadakan setiap tahunnya, bahkan menjadi agenda rutin. Hal ini juga menjadi bukti bahwa SDM Kota Metro dapat bersaing di dalam negeri, bahkan di tingkat Internasional. “Saya apresiasi setinggi tingginya, walaupun gerimis, para model peraga busana tetap menunjukkan profesionalisme mereka dengan memberikan yang terbaik. Acara ini sangat luar biasa dan masyarakat sangat antusias untuk menyaksikan. Semoga acara seperti ini dapat menjadi penyemangat para desainer muda dan dalam menuangkan ide-idenya,” ucap Wahdi. Fashion show kali ini menampilkan 85 busana hasil karya 12 fashion desainer, masing-masing 5 desainer KOMPASION, 4 desainer tamu, dan 3 desainer dari Sekolah Menengah Kejuruan. Hasil karya para desainer diperagakan oleh 85 model siswa/siswi perguruan tinggi, SMA, SMK, dengan tata rias wajah oleh 51 Make-up Artist anggota komunitas MuA yang ada di Kota Metro. “Fashion show dan seluruh gelaran acara didokumentasikan dalam bentuk foto dan video oleh 15 fotografer anggota Komunitas Metro Photography. Keterlibatan berbagai elemen dalam gelaran SAY WAWAY merupakan bentuk kerja kolaborasi komunitas kreatif Kota Metro antara lain Women and Environment Studies (WES-Payungi), Persatuan Komunitas Disabilitas Lampung (PKD), Metro Photography, Komunitas Mak-up Artist/MuA HARPI MELATI DAN KATALIA, Komunitas Event Organizer dan Influencer, serta aktor pegiat seni budaya,” jelas Jan Ayu. Turut hadir dalam acara ini perwakilan Bank Indonesia Provinsi lampung, perwakilan Ketua Dekranasda Propinsi Lampung, jajaran Dekranasda Kabupaten/Kota di wilayah Propinsi Lampung, Anggota Forkopimda, Kepala OPD se – Kota Metro serta tokoh dan pegiat seni budaya. (bgs/yus)